Follow Us

Sahabat Lo Tiba-tiba Menjauh? Lakukan 3 Cara ini untuk Bijak Menghadapinya

Syifa - Selasa, 23 April 2019 | 20:00
Ilustrasi persahabatan
iStockphoto

Ilustrasi persahabatan

Dan terakhir, bilang kalau lo pengen berteman lagi sama dia. Membangun persahabatan yang dekat kayak dulu lagi. Enaknya sih kalian ketemuan dulu secara langsung untuk membicarakannya dengan lebih enak.

Mengerti peran masing-masing dalam persahabatan

Kita semua punya peran dan identitas tertentu dalam sebuah persahabatan. Peran dan identitas kita itu nggak bisa diganggu gugat, itu yang mendefinisikan siapa kita sebenarnya.

Identitas kita biasanya udah bawaan dari lahir. Sifat diri kita akan kita bawa kemana pun. Tapi selama perjalanan hidup, identitas kita bisa mendapatkan pengaruh dari lingkungan juga. Misalnya, lo sering main sama kelompok sepak bola lo dan jadinya suka ngomongin soal bola dan punya sifat berapi-api.

Karakteristik orang-orang yang sering nongkrong sama lo akan mempengaruhi identitas lo. Begitu yang biasanya terjadi dalam hubungan persahabatan apalagi dalam jangka waktu yang lama.

Menurut penulis dan mediator David Evans dalam artikelnya yang dipublish di Psychology Today, tiap orang yang berada dalam hubungan persahabatan yang lama, akan mengadopsi identitas sahabatnya itu.

Kadang, itulah yang membuat sahabat lo menjauh karena merasa identitas lo berubah. Mengingatkan mereka sama diri mereka sendiri dulu. Aneh ya?

Dan satu-satunya cara untuk menangani hal ini adalah, mengerti peran dan identitas lo dalam persahabatan. Pertahankan diri lo yang sebenarnya, cari tahu harus kayak apa lo bersikap dengan orang yang berbeda.

Walaupun lo melakukan hal tersebut nggak bisa menjamin persahabatan lo nggak kenapa-kenapa, seenggaknya pantas buat dicoba kan?

Itu tadi beberapa langkah yang bisa lo lakukan dalam menghadapi persahabatan yang mulai menjauh. Jangan terlalut dalam kesedihan, menyalahkan diri sendiri ya. Atau malah langsung kesel dan ninggalin sahabat lo gitu aja. Apa yang bisa lo pertahankan, lo harus coba pertahankan, sob!

Source : Psychology Today

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest