Fenomena Joki Tugas Di Kalangan Pelajar SMA: Antara Karena Tugas Kebanyakan dan Kemageran Tak Terkendali

Harga tersebut juga tentatif lho, terkadang ada beberapa pengguna jasa joki tugas yang melakukan penawaran terlebih dahulu sebelum menyerahkan tugasnya. Si penyedia jasa joki tugas pun harus pintar-pintar dalam mengiyakan tawaran tersebut dengan melihat secara realistis banyaknya tugas serta deadline.

Punya trik tersendiri dalam pengerjaannya

Dalam mengerjakan tugas, penyedia jasa joki juga mempunyai rumusan tersendiri dalam pengerjaannya.

“Kalo jokian cowok, lebih gue jelekin sih tulisannya. Biasanya kan yang ngejoki orangnya gue kenal dan tau sifatnya jadi gue tinggal ikutin gimana dia ngerjain tugas,” jelas Nina.

Tidak hanya bermodalkan waktu luang, mereka si penyedia jasa joki tugas pun harus memiliki ketelitian yang jeli agar tulisan yang mereka kerjakan mirip dengan tulisan sehari-hari si pengguna jasa joki tugas. Dari perspektif pengguna jasa joki tugas pun merasa puas.

“Sejauh ini sih puas ya, tapi kadang yang gue jokiin tugasnya juga ya emang yang nggak susah-susah banget,” kata Novita, nama samaran, joki tugas lainnya yang satu sekolah dengan Nina.

Pro dan kontra ngejoki

Para joki dan kliennya ini ternyata punya pembenaran yang cukup kuat tentang pengerjaan tugas. Menurut Nina, guru tuh sebenernya nggak merhatiin banget tugas yang udah kita kerjain.

“Tapi dari pihak guru sendirinya pun sering nggak mengapresiasi hasil kerja murid ‘ngapain susah susah ngerjain tapi cuma diparaf’ yang akhirnya ngebuat para murid ngejoki,” Ujar Nina.

Walau begitu, kalau diliat dari segi tanggung jawab, joki-jokian tugas ini emang salah.

“Salah sih, karena lo ngerjain tugas orang. Harusnya kan setiap murid punya tanggungjawab masing-masing. Tapi beberapa orang juga butuh tambahan jajan makanya mereka ngejoki,” tambah Novita.

Melakukan joki tugas sebenarnya ialah perbuatan yang salah. Jauh dari itu, tugas diperuntukkan agar pelajar dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan oleh guru mereka disekolah.