Follow Us

Mbok Djum, 'Penyelamat Perut' Mahasiswa UNS, Meninggal Dunia

Ricky Nugraha - Kamis, 14 Maret 2019 | 12:30
Mbok Djum, 'Penyelamat Perut' Mahasiswa UNS Meninggal Dunia
Facebook / Universitas Sebelas Maret

Mbok Djum, 'Penyelamat Perut' Mahasiswa UNS Meninggal Dunia

HAI-online.com - Pemilik kantin legendaris di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumiyati atau lebih dikenal dengan panggilan Mbok Djum meninggal dunia pada Rabu (13/3/2019). Dari kabar yang beredar, Mbok Djum meninggal karena sakit.

Mbok Djum merupakan pemilik kantin di belakang Fakultas Ilmu Budaya UNS. Buat yang pernah kuliah di UNS, besar kemungkinan nggak akan asing dengan sosok Mbok Djum ini.

Dikutip dari TribunSolo, kantin Mbok Djum telah ada sejak 1979, selang tiga tahun setelah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berdiri.

Ia dulu berjualan untuk melayani pekerja proyek pembangunan di UNS, kemudian sampai saat ini terus berlanjut untuk melayani mahasiswa.

Baca Juga : Selesaikan Skripsi dalam Kondisi Sakit, Ini Perjuangan Mahasiswi UIN yang Digantikan Sang Ayah saat Wisuda

Menu masakan di kantin Mbok Jum hampir tak mengalami perubahan yang berarti sejak awal berdiri hingga kini.

"Dari dahulu ya gudeg, sambel goreng, soto sama urap, kalau ada yang minta dibuatin apa gitu ya saya bikinkan" ujar Mbok Jum saat diwawancara TribunSolo pada Kamis (27/7/2017).

Dengan menu-menu tersebut, harga yang harus dibayarkan pelanggannya pun hanya berkisar Rp7 sampai 10 ribu. Harga ini tentu sangat terjangkau bagi pelanggannya yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa.

Salah satu rahasia Kantin Mbok Jum tetap awet selama 38 tahun adalah sedekah dan menjaga hubungan baik dengan lingkungan.

Baca Juga : Kuliah di Luar Negeri Nggak Mahal! Ini Kisah Mahasiswi Indonesia Kuliah di New York University Tanpa Keluar Biaya

Suasana kantin Mbok Djum, Kamis (27/7/2017)
TribunSolo/Imam Saputro

Suasana kantin Mbok Djum, Kamis (27/7/2017)

Ia mengaku setiap hari membagikan bungkusan baik nasi dengan lauk ataupun makanan kecil kepada karyawan UNS dan satpam.

Khusus satpam ia memberikannya saat usai berjualan setiap harinya.

"Karena setiap hari lewat, membagi nasi atau gorengan kan hal kecil," terangnya.

Para alumni UNS pun sering memberikan bantuan kepada Mbok Djum. Saat-saat reuni yang seringa dimanfaatkan oleh para alumni UNS untuk kembali jajan di Kantin Mbok Djum.

Kesempatan itu juga sering mereka gunakan untuk membayar utang mereka di masa lampau.

"Kalau reuni itu sering pada ngasih uang, alasannya dulu pernah makan tapi belum bayar," katanya, Kamis (27/7/2017). "Pernah ada yang memberi sampai Rp3 juta," ujarnya.

Baca Juga : Viral Foto Dosen Mengajar Sambil Gendong Bayi. Ini Faktanya

Mbok Djum saat melayani pembeli di kantinnya di kawasan FIB UNS, Kamis (27/7/2017).
TribunSolo/Imam Saputro

Mbok Djum saat melayani pembeli di kantinnya di kawasan FIB UNS, Kamis (27/7/2017).

Namun menurutnya, pemberian itu bentuk kepedulian mereka.

"Dahulu kan pas mereka kuliah sering saya "openi" istilahnya, jadi sekarang ngasi tambahan modal, alasannya bayar utang yang dahulu," jelas perempuan 66 tahun tersebut.

Jenazah Mbok Djum telah dikebumikan di Kalioso, Sragen pada Rabu kemarin, setelah diberangkatkan dari rumah duka di Jalan surya III, Panggungrejo, Jebres, Solo.

Rest In Peace, Mbok Djum. Semoga amal ibadahmu diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Source : TribunSolo

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest