HAI-online.com - Janu Fitriadibaru-baru ini sempat ramai jadi perbincangan di media sosial setelah orang-orang mengetahui keterampilannya dalam mengubah barang-barang bekas menjadi satu set instrumen musik drum.
Nggak cuma itu, ia juga kerap mengunggah video lewat channel YouTube miliknya, di mana di mengcover drum dari lagu-lagu populer menggunakan alat musik ciptaannya tersebut.
Alat musik mahal memang nggakjadi jaminanpemainnya bisa main musik dengan baik. Karena kreativitas dalam bermusik nggak cuma terbatas oleh alat-alat musik yang bagus dan mahal.
Di tangan yang terampil, barang-barang sederhana pun bisa diubah menjadi alat musik yang bisa dimainkan dengan baik,bahkan bisa lebih menarik dari alat musik yang dijual di pasaran.
Baca Juga : Kreatif dan Keren: Kenalin Janu Fitriadi, Cowok yang Bikin Drumkit Sendiri dan Cover Lagu-lagu Cadas
Selain Janu Fitriadi, ada juga musisi asal Indonesia yang terampil dalam menciptakan alat musik sendiriyang wujudnya juga cukup berbeda dari alat-alat musik konvesional yang sering dipakai musisi.
Ia adalah Wukir Suryadi, personel duo eksperimental asal Yogyakarta bernama Senyawa, yang dibentuk bersama rekannya, Rully Shabara, sejak tahun 2010 lalu.
BersamaSenyawa, namaWukir Suryadi sudah cukup dikenal di kancah musik internasional, khususnya musik eksperimental.
Instrumenmusik ciptaannya yang juga identik di tiap penampilan senyawa adalah bambuwukir yang ia buat dari batang bambu wulung. Instrumen tersebut dapat dimainkan dengan cara digesek maupun dipetik, dan menghasilkan bunyi-bunyian yang khas.
Baca Juga : Pendiri Vans Warped Tour Usahain My Chemical Romance Reunian
Nggak cuma bambuwukir, musisi berusia 41 tahun ini juga menciptakan berbagai instrumen musik lainnya yang nggak kalah menarik.
Dilansir dari Indonesia Kreatif, di tahun 2012, Senyawa juga pernah tampil di Yogyakarta dengan 3 instrumen musik lain ciptaan Wukir.
Ada sebuahrebana yang dimodifikasi dengan tambahan senar, per, dan jeruji sepeda. Sebuah entong atau centong yang diberi jeruji sepeda. Serta sebuah gagang godam dengan senar.
Ketiga instrumen itu dilengkapi dengan pick-up akustik dan elektro-akustik yang dihubungkan ke tiga buah prosesor suara analog dan sebuah loop station.
Baca Juga : Bassist Nggak Boleh Keliatan Membosankan Saat Manggung. Baca Nih 3 Tips Dari Mark Hoppus
Wukir sendiri menciptakan instrumen-instrumen musik tersebut untuk merespon kondisi sosial dan lingkungan yang ada di sekitarnya.
Seperticentong berjeruji yang merupakan respon Wukir atas kondisi sosial saat ramai terjadi demonstrasi menentang kenaikan BBM awal tahun 2012.
Gaya bermusik dan instrumenciptaan Wukir Suryadi yang unik, secara bersamaan mampu menembus batas tradisional dan modern, serta memberikan warna baru dalamdunia musik di Indonesia.