Follow Us

Manggung di Tanjung Lesung, Band Seventeen Ikut Terseret Gelombang Besar di Anyer!

Al Sobry - Minggu, 23 Desember 2018 | 08:09
Manggung di Tanjung Lesung, Band Seventeen Ikut Terseret Gelombang Besar di Anyer!
IG @seventeenbandid

Manggung di Tanjung Lesung, Band Seventeen Ikut Terseret Gelombang Besar di Anyer!

HAI-Online.com – Berita duka datang dari grup band Seventeen yang berada di acara gathering perusahaan yang mengadakan pertunjukan di Anyer Sabtu (22/12/2018) malam.

Saat sedang tampil, Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum) dan Ifan (vokal) yang sedang menyanyikan lagu-lagunya itu diterpa gelombang pasang laut yang besar sehingga merobohkan panggung.

Tak hanya para personil yang tiba-tiba memencar dan ikut terhanyut dalam gelombang air, penonton yang berada di Tanjung Lesung Beach Resort itu pun ikut terseret arusnya.

Baca Juga : Punxgoaran Akhirnya Ketemu dengan Anak Kecil yang Bikin 'Sayur Kol' Viral

Sejak saat itu, tak ada kabar dari Seventeen kecuali salah satu teman sesama band, yaitu Rian D'MASIV mengunggah status barunya di akun Instagram-nya.

Rian menulis, para personel Seventeen sampai saat ini belum ditemukan.

"Pray for seventeen band... terkena ombak saat manggung di pantai carita... beberapa crew dan personil blm ditemukan... mohon do’a agar semuanya baik2 saja,” tulis Rian Minggu (23/12/2018) paginya.

Tak lama, wajah Ade Jigo (MC dan Stand up) yang juga menjadi bagian dari acara gathering PLN tersebut mengabarkan dirinya juga merupakan bagian dari korban di Tanjung Lesung.

“Asaalamualaikum warahmatullahi wabaratuh, kami korban gempa dan tsunami di Tanjung Lesung. Ini sudah ada di titik kumpul. Minta tolong segera bantuannya, segera karena banyak anak kecil dan ibu hamil.

“Saya minta tolong bantuan terkait, saya salah satu korban selamat dari tsunami Tanjung Lesung, diawali gempa dulu tiba-toba air datang dan kita terbawa arus,” katanya dalam video singkat yang diunggah beberapa jam setelah kejadian.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang itu merupakan tsunami. Pihaknya menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Namun respon terbaru BMKG menyebut bahwa menurut catatannya belum ada aktivitas seismic yang menyebabkan tsunami di pantai tersebut.

“BMKG tidak mencatat adanya gempa yang menyebabkan Tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan tsunami melainkan gelombang air laut pasang,” tulis BMKG melalui akun Twiter resminya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest