Review Aquaman: Petualangan Si Manusia Ikan yang Seru dan Menyegarkan

Alvin Bahar - Rabu, 12 Desember 2018 | 15:50

HAI-ONLINE.COM - 2015 kemarin Jason Momoa bikin sesuatu yang viral. Saat menandatangani poster Justice League milik seorang fans, Jason menambahkan “F*** Marvel” di atas tanda tangannya.Meski akhirnya ketahuan kalo si fans yang minta Jason nulis begitu, nggak bisa dipungkiri juga kalo perang DC (Lewat DC Extended Universe atau DCEU) dan Marvel (Marvel Cinematic Universe) pindah dari dunia komik ke perfilman.Sejauh ini, Marvel selalu menang. Film Justice League, yang berisi para superhero terbaik DC, pun flop.Setelah akhirnya dapat ulasan bagus untuk Wonder Woman, usaha terbaru DCEU adalah Aquaman, yang dibintangi oleh Jason Momoa. Apakah tren positif akan berlanjut? Atau DC kembali terpuruk?Aquaman mengungkap cerita asal-usul setengah manusia, setengah makhluk Atlantis, yakni Arthur Curry (Jason Momoa). Asal-usul Arthur membawanya dalam perjalanan berharga dalam hidupnya - yang nggak hanya membuatnya menghadapi siapa sesungguhnya dirinya, tapi juga mengungkap bahwa dirinya pantas untuk menjadi seorang raja.

Kamu akan sadar kalo DC akhirnya “tobat” dari gaya penyutradaraan Zack Snyder atau tone gelap ala film Batman di Aquaman. Film ini terasa segar dan cerah, dengan sejumlah humor kocak tapi tak berlebihan.Aquaman pun penuh dengan beragam klise ala film superhero - dari sosok Arthur Curry yang awalnya sombong hingga punya sifat kepahlawanan, petuah-petuah dari orang tua yang selalu diamalkan, atau adegan ketika Arthur Curry muda baru menyadari kalo dirinya punya kekuatan super.Namun, James Wan sebagai sutradara mampu membuat hal-hal yang selalu muncul dalam film superhero tersebut tetap segar. Rasanya, seperti menonoton film Marvel Cinematic Universe fase pertama (in a good way.)

Yang bikin Aquaman seru, film ini juga ngegabungin unsur-unsur dari film adventure jadul kayak Indiana Jones. Kamu bakal sering lihat Arthur dan Mera berpetualang, dan dihadang sejumlah musuh dari Atlantis.

Pengambilan gambar dan adegan action yang baik juga bikin kamu nggak bakal beranjak dari kursi ketika nonton.

Butuh alasan lain? Makhluk-makhluk dari dunia bawah laut yang ditampilkan juga terlihat keren, beberapa cukup seram dan mengagetkan.Namun, bukan berarti film ini nggak punya kekurangan. Kalo boleh jujur, Aquaman terasa seperti film Thor yang setting-nya di Atlantis. Sama juga kayak film-film superhero awal dari Marvel, Aquaman nggak bisa ngehadirin supervillain yang memorable. Ocean Master cuma keren di nama, sementara Black Manta belum membuktikan apa-apa. Film ini pun sepertinya nggak perlu sampai 2,5 jam deh.Aquaman mengembalikan hal-hal klasik dari film superhero yang pastinya bakal kamu nikmati. PR selanjutnya buat DCEU adalah gimana caranya menyatukan para superheronya dalam satu film berkualitas baik. Hail to the king!

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya