Bahasa gaul juga perlu dirayakan. Ini bukti kalau
anak muda itu unik dan kreatif. kerennya, bahasa
gaul bisa memperkaya bahasa indonesia juga, lho. Sumpeh, deh.

Mon maap nih, mas, mbak, om, tante, pak, bu yang nggak sengaja mampir ke sini dan nemu banyak kata yang bikin gerah. Soalnya, Hai mau cerita tentang bahasa-bahasa ((( GAVVUL ))) yang dipake anak muda sekarang.

Sebagai warga negara, kita dipersatukan oleh bahasa Indonesia. Tapi, sebagai anak muda, kita selalu punya bahasa gaul yang sama. Setuju kan, setuju dong? Bahasa itu kita yang buat sendiri, awalnya cuma karena celetukan atau iseng-iseng memodifikasi atau mlesetin kata, lalu ditanggapi temen-temen, terus rutin dipakai sehingga banyak yang denger atau lihat, dan diadopsi anak muda lainnya, deh.

Menurut kajian sosiolinguistik, bahasa-bahasa khas pergaulan anak muda (bahasa gaul) itu adalah salah satu variasi bahasa.

“Ada variasi geografis yang disebut dialek; ada pula variasi sosial yang disebut sosiolek. Nah, bahasa gaul termasuk sosiolek, yaitu ragam bahasa khusus dari kelompok tertentu (remaja, kaum muda, “anak gaul”),” kata Kris Budiman, sastrawan dan dosen UGM

Anak muda pake bahasa gaul untuk membedakan identitasnya dengan kelompok usia lain. Kadang, kita pake bahasa gaul karena kata tersebut terdengar asik dan sedang tren di kalangannya.

Menurut Kris Budiman, bahasa gaul sekarang ini lebih dinamis. Banyak bahasa dan jargon yang tiba-tiba muncul dan hilang. Beda dengan bahasa gaul di satu-dua dekade lalu, bahasa gaul sekarang banyak terbentuk dari cara penulisan (ortografis). Ada kata yang disingkat, ada huruf yang dianggap bikin kata jadi hits, ada pula tanda banyak yang jadi dianggap bisa mewakili ekspresi tertentu. Pokoknya, bahasa gaul di era media sosial itu sungguh hqq S3H1N66A bvat orang KZL~

Nah, satu hal yang suka bikin kita dag dig dug adalah ketika ada kalangan yang resah sama cara kita berbahasa gaul ini. Kita dianggep ngerusak bahasa Indonesia dan bertentangan dengan Sumpah Pemuda. Woelah

Padahal, kalo kata Pak Kris, nggak begitu, kok. Bahasa gaul itu adalah dari bahasa Indonesia juga.

“Bahasa Indonesia bukan sosok yang tunggal, ada banyak ragam atau variasinya. Variasi bahasa Indonesia mengikuti keberagaman yang ada di tengah masyarakat penggunanya, yaitu bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda itu bilang apa toh? Berbahasa yang satu, bahasa persatuan (yaitu Bahasa Indonesia). Apakah "bahasa gaul" yang notabene adalah variasi saja dari Bahasa Indonesia akan merusak persatuan bangsa kita?” kata Kris Budiman.

Nah, sekarang, Hai mau ngajak kalian untuk mengenal asal-usul bahasa gaul yang beredar di kalangan anak muda sekarang ini. Biar kalian nggak asing dengan bahasa yang sebenernya kita pakai sehari-hari. Siapa tau juga, kalian jadi kepikiran untuk menciptakan bahasa baru. Yuk, di baca.



MACAM-MACAM BAHASA GAUL
DAN ASAL-USULNYA
Bahasa Gaul Masuk KBBI

Mungkin ada yang pernah mikir kalau bahasa gaul yang kita pake itu ngerusak keutuhan bahasa Indonesia. Tapi jangan salah, sob. Bagi Badan Bahasa justru bahasa-bahasa baru yang muncul justru bisa memperkaya bahasa Indonesia. Buktinya, KBBI bisa nambah tebel gara-gara ada sejumlah bahasa slang yang diserap masuk ke kamus.

“KBBI ada penyaringan tertentu untuk kata-kata gaul ini. Kalau dia udah lama dipakai, setahun dua tahun masih bertahan atau dia banyak digunakan oleh orang-orang luas bukan hanya kelompok kecil saja, nah harusnya itu masuk dalam KBBI,” kata Dora Amalia, Kepala Bidang Pengembangan Badan Bahasa Indonesia

Proses Sebuah Kata Masuk ke KBBI

Mesti dipahami dulu nih bro kalau isi KBBI nggak cuma kata-kata baku aja, jadi ada bahasa nggak baku dan berbagai ragam cakapan, klasik, hormat, kasar, dan lainnya. Termasuk kata gaul kalau udah memenuhi syarat-syarat khusus. Kata-kata nggak baku punya label dan rujukan di keterangannya.

Nih, syarat-syarat suatu kata bisa masuk KBBI:

  • - Kata dengan konsep unik atau belum diwakili oleh kata dalam bahasa Indonesia
  • - Kata sangat sering dipakai orang
  • - Kata layak didengar (eufonik)
  • - Kata nggak menimbulkan konotasi negatif dalam pemaknaannya
  • - Kata bisa dibentuk dalam sistem kata bahasa Indonesia (bisa diulang sebagai reduplikasi, pengimbuhan, dll)

FYI, proses pemutakhiran (update) KBBI edisi V dilakukan Badan Bahasa tiap 6 bulan sekali, yaitu pada April dan Oktober untuk versi online.

Tiap kali memutakhirkan, Badan Bahasa bisa nambah, ngubah, atau memperbaiki kata. Bahkan, bisa juga sebuah kata dinonaktifkan kalau emang kata tersebut sekarang ini terasa kurang pas.

Proses pemutakhiran itu semua dilakukan tim editor khusus yang berjumlah hampir 50 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Setelah itu tim pusat memverifikasi kata-kata yang diusulkan. Salah satu sumber kata baru ya dari istilah populer atau gaul.

Semua orang saat ini pun bisa memberi usulan terkait isi KBBI loh. Adanya komentar, kritik, dan diskusi malah nggak jadi masalah menurut Dora Amalia dan jadi dari perbaikan. Lo tahu nggak sob berkat berbagai proses, saat ini ada 110.173 kata di KBBI edisi V! Versi cetak KBBI V ini tebalnya sampe 2.040 halaman, lho. Hampir dua kali lebih tebal dari KBBI IV yang cuma 1.400-an halaman.



Kita Tetep Mesti Jaga Bahasa Indonesia

Kita emang sering berada di situasi informal sehingga bisa sering pake bahasa slang bikin sendiri. Tapi, jangan sampe kita jadi lupa sama bahasa Indonesia yang baik dan benar, tuh.

Sebagai anak muda, kita mesti tetep ngejaga bahasa Indonesia. Caranya begini, nih:

 
1.
Pakai bahasa gaul tapi tetap perhatikan konteksnya
Kita emang nggak mesti menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi harus sesuai konteks. Jadi, bisa aja loh kita berbahasa benar, tapi nggak baik. “Jadi baik itu artinya sesuai konteks atau situasi bahasa itu dipakai. Ya benar kalau dia sesuai dengan kaidah tata bahasa,” kata Dora Amalia, Kepala Badan Pengembangan Badan Bahasa.
“Pakai bahasa gaul boleh. Tapi inget, itu bahasa kasual. Jangan dipakai di karya ilmiah. Jangan pakai untuk email, jangan dipake di hal-hal yang bersifat formal,” tambah Nukman Luthfie, pengamat tren media sosial
2.
Jangan lupakan grammar kalo campur-campur bahasa
Saking seringnya pake bahasa Indonesia campur Inggris, kita jadi sering tuh campur-campur gramatikanya. Kalau mau pake kata-kata bahasa Inggris jangan pake gramatikanya Indonesianya. Misalnya, kita sering nyebut player game online. Padahal, yang bener adalah online game player
3.
Kuasai bahasa Indonesia
Lo bakal keren kalau fasih berbahasa gaul tapi nggak terbata-bata ketika mesti ngomong pake bahasa Indonesia di situasi formal; bisa cepet nangkep saat baca artikel dengan kata-kata Indonesia yang jarang dipake sehari-hari dan saat nulis senggaknya tau kapan imbuhan di- harus dipisah dan disambung.
Terus, tingkat kegantengan lo bakal bertambah deh jadi setingkat Rangga ‘AADC’ kalau lo tahu padanan kata Indonesia untuk istilah-istilah dalam bahasa Inggris yang sering dipake. Keren kan kalau lo tau kalau padanan download itu unduh, email itu surel, literally itu sesungguhnya.
Sekali lagi Hai ingetin, nggak apa-apa kita sehari-hari kita pake bahasa Gaul asalkan seumur hidup ngejaga bahasa Indonesia. Setuju?
Sumpah Pemuda Zaman Now:
walau sehari-hari menggunakan bahasa gaul, tapi seumur hidup bakal menjaga bahasa Indonesia