HAI-ONLINE.COM - Pencipta karakter pahlawan super dari dunia Marvel, Stan Lee, berpulang di usia 95 tahun pada Selasa (13/11).Semasa hidupnya, ia nggak hanya jadi ayah bagi karakter Spiderman, Iron Man, Captain America, Black Widow, dan Hulk. Ia juga telah mengilhami segudang penelitian dan penemuan di bidang ilmiah. Sebagai contoh adalah karakter Iron Man yang menggunakan berbagai teknologi canggih untuk jadi pahlawan super dan membela kebenaran. Hal tersebut mengilhami Elon Musk untuk menciptakan salah satu teknologi Iron Man. Selain hal berbau teknologi, Lee juga pernah menciptakan tokoh ilmuwan. Ia adalah Hank Pym, seorang ilmuwan yang menemukan partikel subatomik yang kemudian dinamakan Pym Particles. Partikel ini digunakan untuk menciptakan formula yang bisa mengubah ukuran benda dan jadi awal mula terciptanya karakter super seukuran semut yang dijuluki Ant-Man.Meski menciptakan berbagai karakter dengan unsur ilmiah, dalam sebuah wawancara dengan PBS pada 2013 Lee mengaku ia adalah orang yang paling nggak ilmiah.
Baca Juga : Simak, Ini 5 Fakta Tersembunyi Stan Lee yang Jarang DiketahuiPada kesempatan itu ia mengatakan dirinya hanya mencoba agar tampak ilmiah dengan karakter yang diciptakannya. Misalnya laba-laba radioaktif yang jadi asal mula cerita Spidermen atau Hulk dengan sinar gammanya. "Saya nggak akan tahu bagaimana (bentuk) sinar gamma yang sesungguhnya, meski saya melihatnya," kata Lee seperti dilansir Science Alert, Selasa (13/11/2018). "Kuncinya adalah buatlah sesuatu sehingga orang berpikir bahwa Anda benar-benar memikirkannya atau telah melakukan penelitian sebelumnya. Padahal saya nggak pernah punya waktu untuk melakukan penelitian atau lainnya," imbuhnya. Meski begitu, ia mengaku bahwa dirinya selalu berusaha untuk memastikan ada sentuhan sains di setiap komik yang ditulisnya. "Dalam dunia Marvel, kita ilmiah. Saya ingin membuat Thor bisa terbang, jadi dia punya palu yang ketika diayunkan secepat baling-baling, dia akan terbang. Kemudian saat palu yang selalu melekat di tangannya dilemparkan ke luar angkasa, maka ia akan ikut terbang, seperti magnet. Begitulah caranya terbang," jelas Lee.
Inspirasi Marvel di dunia nyata
Meski Lee merasa nggak pernah benar-benar melakukan penelitian ilmiah dalam karyanya, tanpa ia menyadari bahwa idenya telah menciptakan banyak inspirasi bagi para ilmuwan. Banyak ide Lee tentang modifikasi genetika dan perjalanan ruang angkasa yang saat ini benar-benar ada di dunia nyata. Kita ambil contoh buku American Chemical Society yang berjudul The Material Science of The Marvel's The Avengers. Buku yang diterbitkan pada 2013 ini membahas bagaimana dunia nyata dapat menjelaskan sifat material luar biasa di dalam dunia Marvel. Belum lama ini seorang ilmuwan juga mengolah angka yang menunjukkan bahwa Thanos cukup kuat untuk menghancurkan Titanic.
Kemudian ada yang benar-benar membuat palu andalan Thor, Mjölnir di dunia nyata. Palu itu dibuat dengan teknologi elektromagnetik dan sidik jari. Kepergian Lee untuk selamanya jadi duka mendalam bagi para penggemar Marvel sejagat. Para ahli dan institusi termasuk NASA dan Neil DeGrasse Tyson ikut memberikan ungkapan duka lewat Twitter.
Memori tentang Stan Lee
"Saya dulu merasa malu karena saya hanya seorang komikus sementara orang lain bisa membangun jembatan atau bekerja di bidang medis," kata Lee kepada The Washington Post pada 2010. "Tapi kemudian saya mulai menyadari, hiburan adalah salah satu hal penting untuk kehidupan banyak orang. Saya merasa, kalo Anda bisa menghibur orang lain artinya Anda telah melakukan hal baik," imbuhnya. Selamat jalan, Stan Lee. Dunia sains akan merindukanmu dan imajinasimu yang nggak tertandingi.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stan Lee, Ayah Para Superhero Marvel, dan Warisannya bagi Dunia Sains"