HAI-online.com -Perdebatan mengenai bagaimana orang Mesir kuno membangun struktur Piramida Agung Giza telah berlangsung selama berabad-abad.
Namun kini, timdari French Institute for Oriental Archaeology di Kairo dan University of Liverpool, Inggris,nampaknyatelah menemukan bukti menjadi titik terang mengenai konstruksi piramida yang dibangun sekitar 4.500 tahun lalu itu.
Pernyataan dari Kementerian Kepurbakalaan Mesir mengungkapkan bahwa para arkeolog menemukan sisa-sisa dari sistem unik yang digunakan untuk mengangkut dan memindahkan blok batu dari tambang batu pualam bernama Hatnub yang berada di gurun bagian timur.
Piramida Besar memang sebagian besar terbuat dari batu kapur, tapi untuk beberapa hal, digunakan juga batu pualam. Seperti untuk lantai, patung, peti mati, dan juga vas.
Sistem yang para arkeolog temukan untuk memindakan batu-batu pualam terdiri dari jalan utama yang dikelilingi oleh dua tangga berisi beberapa lubang tiang.
Baca Juga : Patung Tertinggi di Dunia Baru Saja Selesai Didirikan di India
Menurut Yannis Gourdon, salah satu arkeolog yang terlibat, orang Mesir kuno menarik blok batu pualam dari tambang di lereng yang sangat curam dengan menggunakan kereta luncur.
Kereta luncur tersebut dipasangi taliyangmembuatnya lebih mudah untuk ditarik di jalan.
Sistem ini merupakan yang pertama kalinya ditemukan di tambang Mesir kuno,dan membukawawasan tentang misteri bagaimana memindahkan blok batu kapur besar yang membentuk sebagian besar piramida.
Ini berarti selama masa pemerintahan Khufu, orang Mesir kuno sudah tahu bagaimana memindahkan bati-batu besar menggunakan lereng yang sangat curam.
Temuan ini sekaligus menjadi penguat hipotesis yang sebelumnya banyak diragukan, yaitu bahwapiramida dibangun dengan memindahkan batu-batu besar dari tambang dengan ditarik dan diangkat.
Sebelumnya juga ada perdebatan tentang jumlah tenaga kerja yang dipakai. Orang Yunani kuno berpikir bahwa Piramida Besar dibangun dengan tenaga kerja sekitar 100.000 orang. Namun, pada akhir abad ke-20, para arkeolog menemukan bukti bahwa hanya sekitar 20.000 tenaga kerja yang digunakan.