Find Us On Social Media :

Baru Berusia 14 Tahun dan Tak Pernah Masuk Sekolah Formal, Izzan Berhasil Masuk ITB Melalui SBMPTN

By Ade Sulaeman, Kamis, 15 Juni 2017 | 14:45 WIB

Musa Izzanardi Wijanarko dan sang Ibu di acara Hitam Putih Trans7

Intisari-Online.com - Bocah bernama Musa Izzanardi Wijanarko menjadi sosok fenomenal dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017.

Bagaimana tidak, Izzan, sapaan akrabnya, diterima masuk menjadi mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Teknologi Bandung ( ITB) di usianya yang baru 14 tahun.

Anak kedua dari pasangan Yanti Herawati (46) dan Mursid Wijanarko (46) ini ternyata tidak pernah bersekolah formal seperti orang kebanyakan.

(Baca juga: Meski Hidup dalam Segala Keterbatasan, Remaja Ini Berhasil Raih Beasiswa untuk Kuliah di Kedokteran Gigi UGM)

Ijazah paket C yang didapatkannya pada tahun 2015 lalu menjadi modal untuk mengikuti SBMPTN 2017.

"Ijazah paket A (SD) diambil waktu dia umur 8 tahun," ujar Yanti saat dihubungi Kompas.com melalui ponselnya, Rabu (14/6/2017) .

Yanti memaparkan alasan anaknya tidak pernah bersekolah resmi. Menurut dia, kejeniusan Izzan mulai terlihat ketika usiannya masih 3 tahun. Buku-buku tentang tokoh-tokoh fisika dan matematika menjadi bacaan wajibnya sehari-hari.

" Izzan pernah enggak naik dari TK A ke TK B karena waktu di sekolah alam cuma main terus enggak mau belajar dan tidak mampu mengikuti kegiatan di kelas. Akhirnya saya ajari sendiri di rumah," tutur Yanti.

(Baca juga: Pengumuman SBMPTN 2017: 10 Jurusan Berprospek Karier Terbaik Ini)

Di rumah, Yanti mengajari Izzan membaca. Bahkan Izzan meminta ibunya untuk mengajarinya bermain catur hingga akhirnya permainan asah otak tersebut menjadi aktivitas rutin ibu dan anak ini.

Menginjak usia 6 tahun, Izzan bertambah cerdas. Bocah pengagum Newton ini pun kerap kali mempraktikkan hukum gravitasi dalam kegiatan sehari-hari.

" Izzan anaknya enggak bisa diam, tetapi kalau belajar matematika dia bisa tenang. Ternyata mengamati bagian dari belajar yang dilakukannya. Dia senangnya nabrak anak lain sampai jatuh. Dia juga sering nanya teori Newton tentang hukum benda-benda angkasa," sebutnya.