HAI-Online.com - Kata pujanggga, hidup itu bagai roda. Kadang di atas kadang di bawah (Asedaaap). Dalam sepak bola, hal tersebut kelihatan pada ketujuh pemain ini, terutama pada musim 2018/2019.
Sebagian pemain dalam daftar ini bahkan diprediksi kariernya telah usai pada musim lalu. Sebagiannya lagi terancam didepak.
Dilansir dari FourFourTwo.com, ini dia 7 pemain yang berhasil bikin kejutan di Premier League musim ini. Cekidot!
Baca Juga : Momo Lu, Bocah yang Selalu Viral Saat Halloween! Lihat deh Kostum-kostumnya
7. Daniel Sturridge (Liverpool)
Karir Sturridge kelihatan bakal berakhir 6 bulan lalu. Sering kena cedera hingga pada akhir musim lalu dipinjamkan ke West Brom dan nggak mencetak gol sama sekali.
Jujur aja, Sturridge jadi pilihan kedua (bahkan ketiga) dari lini depan The Reds. Tetapi setelah pra-musim yang luar biasa, Klopp terlihat senang dengan performanya.
Sturridge udah ngoleksi 4 gol bareng The Reds termasuk satu gol di kandang Stamford Bridge. Dan musim masih panjang. Masih ada waktu buat ngoleksi gol buat Sturridge.
6. Luke Shaw (Manchester United)
Nggak banyak hal keren yang terjadi di MU musim ini. Performa yang angin-anginan selalu jadi momok buat para fans The Red Devils.
Sebut saja ia Shaw, pemain berkebangsaan Inggris tersebut bahkan nggak dimainin sampai 13 Desember 2017. Shaw pun terlihat bakal dicoret dari rencana strategi Mourinho.
Perlahan tapi pasti, Shaw menunjukkan kualitasnya. Ia menjadi bek kiri pilihan utama The Special One sejak pra-musim hingga kini.
Karir pemain 23 tahun tersebut kemudian menjadi pemain terbaik MU saat Agustus lalu. Shaw kemudian dipanggil oleh timnas Inggris, dan ditawari perpanjangan kontrak oleh MU.
Well done, Shaw!
5. James Maddison (Leicester City)
Beradaptasi di Premier League dari Divisi 2 Liga Inggris (Championship) bisa jadi masalah besar buat beberapa pemain.
Tapi nggak buat James Maddison. Diboyong sejak musim panas lalu, Maddison beradaptasi dengan baik di EPL.
Koleksi 3 gol dan 2 assist jadi bukti betapa Maddison diprediksi bakal jadi pemain besar rebutan banyak klub raksasa Inggris.
Pemain 21 tahun tersebut bahkan dipanggil oleh Gareth Southgate buat memperkuat skuat The Three Lions melawan Kroasia dan Spanyol. Goks!
4. Alexandre Lacazette (Arsenal)
Lacazette ngalamin kesulitan beradaptasi di Liga Inggris saat diboyong oleh Arsene Wenger. Masalah itu juga nggak terbantu saat The Gunner boyong Aubameyang 6 bulan kemudian.
Namun, sejak paruh kedua musim lalu hingga kini duet Aubameyang dan Lacazette semakin produktif.
Saat ini Lacazette udah ngoleksi lima gol dan Aubameyang ngoleksi enam gol. Duet lini depan Arsenal tersebut diprediksi bakal semakin produktif dan bakal ngebawa The Gunners masuk ke zona UEFA Champions League.
3. Ross Barkley (Chelsea)
Ross Barkley cuma jadi pajangan di bangku cadangan The Blues. Namun di bawah asuhan Mauricio Sarri, Barkley seolah terlahir kembali.
Lebih bugar, lebih cepat, dan lebih percaya diri dari sebelumnya. Bersama Ruben-Loftus Cheek, Barkley menjelma jadi pemain yang punya naluri mencetak gol di kotak penalti.
2. Aaron Lennon (Burnley)
Aaron Lennon punya masalah adaptasi yang besar saat bermain di Premier League. Ia bahkan sempat ditahan di Mental Health Act saat masih bermain di Everton karena ngalamain stress.
Dan kini mantan pemain Tottenham Hotspurs tersebut terlihat menikmati sepak bola lagi di Burnley.
Pemain berusia 31 tahun ini mencetak gol pertamanya pada akhir bulan lalu dalam kemenangan 4-0 yang sangat dibutuhin atas Bournemouth. Dan gol tersebut adalah gol pertamanya di liga sejak Maret 2016.
Senyum di wajahnya adalah bentuk perasaan lega dan kegembiraan saat dia berlari ke kerumunan penggemar di Turf Moor.
Lennon juga memberikan assist untuk Ashley Barnes untuk ketiga golnya pada sore itu. Lennon juga nggak melewatkan satu menit pun dari sepakbola Premier League di bawah Sean Dyche musim ini.
1. Semua pemain Bournemouth
Oke, yang terakhir ini bukan pemain yang berhasil bikin kejutan. Tapi perjuangan Bournemouth di musim ini emang kejutan banget!
Setelah naik dari Liga Dua ke Premier League cuma dalam enam musim, Bournemouth udah ngalamin beberapa tahun yang campur aduk bermain di divisi teratas Inggris.
Mereka lolos dari zona degradasi di musim pertama mereka, berakhir di urutan kesembilan di tahun kedua, dan ngamanin posisi ke-12 yang nyaman saat terakhir kali keluar.
Musim ini, Bournemouth udah berhasil membangun kekutan kolektif yang mumpuni.
Anak-anak Eddie Howe tampil memukau pada tahap awal musim yang baru. Bournemouth berhasil menangin lima dari delapan pertandingan dan mencetak 16 gol. Hal tersebut menjadikan mereka di urutan keempat dengan gol terbanyak di Premier League.
The Cherries menyapu bersih Watford, Leicester dan West Ham untuk mengklaim tempat keenam, meskipun pertandingan melawan Manchester United, Arsenal dan Manchester City dalam tujuh pertandingan berikutnya akan menjadi ujian sejati keberanian mereka.