Kehidupan Menyedihkan Sinead O’Connor Semasa Remaja: Ortu Cerai Hingga Tinggal di Penampungan

Jumat, 26 Oktober 2018 | 14:16
https://twitter.com/MagdaDavitt77

Sinead O'Connor yang kini berganti nama jadi Shuhada Davitt

HAI-ONLINE.COM - Penyanyi legendaris Sinead O’Connor jadi omongan media. Itu semua karena dirinya memutuskan untuk memeluk agama Islam.Pelantun Nothing Compares 2U tersebut juga berganti nama jadi Shuhada Davitt.Ini bukan pertama kalinya Sinead ganti nama. Tahun lalu, doi juga ganti nama jadi Magda Davitt supaya “lari dari kutukan orang tua.”Pergantian nama tersebut mungkin ada kaitannya dengan masa lalunya. Kehidupan masa remaja Sinead memang nggak gitu cerah. Ketika ia berusia 11 tahun ortunya bercerai. Sinead yang mengikuti ibunya terpaksa jadi sering bolos dan dikeluarkan dari sekolah.

Baca Juga : Masih SMA dan Jago Main Mobile Legends? Nih, Info Tournament Untuk Lo. Total Hadiah Rp 16 juta. Free Registration!Penderitaan yang dialaminya belum berakhir. Tak lama kemudian ibunya meninggal karena kecelakaan. la berusaha mencari tempat yang dapat menampung dirinya.

Akhirnya ia mendapat tempat di rumah penampungan di Borstal. Di sanalah ia mulai menulis lagu-lagunya yang bernada protes.

"Jika saya mau menulis lagu itu saya harus tidur di kamar yang gelap dan nggak bersama kawan yang lain, jika semuanya sudah tidur, untuk melupakan segalanya maka saya mulai bersenandung," kenangnya tentang masa remajanya.

Karier Sinead di dunia musik sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1984. Tahun itu juga untuk pertama kalinya Sinead tampil di depan publik bersama kelompok In Tua Nua.

Kemudian Bono Vox dari kelompok U2 menemukannya. Bono tertarik pada suara Sinead ketika ia mendengarkan contoh rekamannya.

Kemudian ia mengajak Sinead menyanyi untuk pembuatan soundtrack untuk film Irlandia The Captice.

Begitu umur 17, untuk lebih meningkatkan karier musiknya Sinead pindah dari Irlandia ke London. Album pertama pun lahir ketika ia berumur 21 tahun.

Album yang berjudul The Lion and The Cobra dengan singlenya Mandinka itu merupakan album yang diproduksinya sendiri.

“Album itu merangkum kehidupan saya dari nol sampai saya berumur 21 tahun," jelasnya.

Sedangkan album kedua I do not want what I haven't got yang lebih banyak menggunakan logika digambarkannya sebagai “gambaran kehidupan saya dari umur 21 sampai saat ini."

Pengalaman Sinead nggak hanya di musik. la juga sempat main film. Dalam film Hush A Bye Baby Sinead berperan sebagai Melanie seorang remaja cewek berusia 14 tahun yang harus meninggalkan sekolahnya karena hamil.

Tapi film ini hanya sempat 14 hari di putar di Dublin dan kemudian dilarang.

"Sinead memang selalu berhasil dalam membuat kejutan," demikian komentar pers Inggris.

Meskipun banyak kesibukan yang dilakukan, Sinead nggak melupakan masalah lingkungannya.

Perhatiannya itu ia ungkapkan lewat lagu Black boys on Mopeds yang idenya diambil dari kematian seorang bocah berkulit hitam yang bernama Nicholas Bramble akibat tembakan Polisi yang memburunya.

Lagu ini menurutnya perlu dibuat sebagai sumbangannya terhadap perjuangan melawan masalah sosial. Dalam lagu itu terungkap bagaimana tingkah polisi dalam menghadapi orang kulit hitam.

"Saya bisa menuliskan hal itu karena saya tinggal di London dan saya banyak bertemu dengan perlakukan yang sifatnya rasial. Saya sangat tersentuh dengan hal ini. Karena Polisi itu mengejar anak yang berkulit hitam dengan tuduhan anak itu telah mencuri. Tapi mungkin saja sebenarnya karena ia berkulit hitam. Anak itu ketakutan dan lari sampai menabrak sesuatu sehingga ia meninggal. Saya benar-benar menyesalinya," kata Sinead dalam wawancaranya tempo hari dengan majalah Musician.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya