HAI-online.com - Kamu yang beredar di Instagram, kemarin pasti sempat lihat posting viral tentang seorang siswi yang berjualan cilok pake seragam sekolah. Dia adalah Ida Ayu Riski Susilowati (20), siswi SMK Bhakti Karya Karanganyar, Jawa Tengah.
Ida bercerita ke Kompas.com, ia sengaja berjualan biar bisa bayar sekolah.
Semenjak ayahnya meninggal dua tahun lalu, pendapatan keluarga mengandalkan hasil jualan sayur ibunya. Dari situ, Ida Ayu tergerak untuk berjualan cilok. Apalagi sejak ia naik ke kelas tiga, biaya sekolahnya bertambah.
"Saat kelas satu dan dua tidak bayaran. Tetapi setelah kelas tiga banyak bayaran. Jadi saya jual cilok," kata cewek yanghobi nulis cerpen dan puisi.Saat SMP, Ida juga udah pernah jualan cilok.
Sebagai kakak pertama, ia juga harus bisa bantu menghidupi dua adiknya. Kini, Ida pun tinggal bersama seorang adiknya di rumah peninggalan neneknya. Sementara adik bungsu dan ibunya tinggal di Bekasi sambil berjualan sayur.
Baca Juga : Sekolah Negeri di Delhi, India TerapkanKurikulum Kebahagiaan
Untuk bisa berjualan tiap pagi, Ida mesti menyiapkan ciloknya sejak dini hari. Ida bangun dari pukul 02.30. Sambil merebus cilok, ia siap-siap ke sekolah.
Pulang sekolah, Ida belanja bahan di pasar seperti terigu, tepung kanji dan sayuran. Bahan-bahan itu diolah selesai ia belajar malam.
Ida menjual ciloknya di sekolah, ia buka 'lapak' di jam istirahat dan jam kosong. Teman-teman dan gurunya di sekolah adalah pelanggannya setianya. Namun, beberapa warga yang ia lewati saat jalan pun kerap membeli cilok Ida.
Dari berjualan, Ida bisa dapat penghasilan bersih sekitar Rp 30.000 hingga Rp 40.000
Selama berjualan, Ida pernah sekali mendapatkan cibiran. Tapi, karena tekadnya kuat, ia nggak menanggapi dengan serius.
"Dukanya pernah di-bully sampai kehujanan saat jualan. Kalau di-bully saya tidak tanggapi. Saya biasa saja," kata cewek yang pernah bercita-cita menjadi petinju agar bisa 'meninju' kalau ada orang yang mengganggu ibunya.
Ia pun ngaku nggak merasa malu berjualan cilok. Malah, baginya jualan itu adalah pekerjaan mulia.
"Kenapa harus malu. Kata mama selama pekerjaan masih halal kenapa harus malu. Dan alhamdulillah dari berjualan cilok, saya bisa mencukupi kebutuhan membayar biaya sekolah," kata Ida.
Viralnya cerita Ida berjualan Cilok sampe juga ke Bupati Karanganyar Juliyatmono. Pak Bupati pun menyampaikan lewat halaman Facebook-nya kalau dia menghadiahi Ida modal usaha, sepeda, kulkas, dan pastinya, biaya sekolah.
"Kami modali agar sukses dengan tetap sekolah sebagai prioritas utama," tulis Bupati Juliyatmono dalam akun Facebook-nya, Juliyatmono, Kamis ( 25/10/2018).
Semangat Ida untuk bersekolah, perlu banget kita panut!
--------------------
Baca juga liputan spesial Hai tentang suka-duka menjadi atlet profesional yang masih sekolah, di bawah ini: