Hati-Hati Hazard! 7 Pemain Ini Nyesel Pernah Gabung Real Madrid

Kamis, 25 Oktober 2018 | 12:44
CORDON

Real Madrid's new signing Kaka with Florentino Perez during the official presentation at Santiago Be

HAI-Online.com - Real Madrid nggak lagi dalam performa terbaiknya pada awal musim ini. Buruknya permainan El Real bikin gosip pembelian Eden Hazard santer terdengar.

Ketiadaan pemain kunci bak Cristiano Ronaldo bikin transfer gelandang cerdas itu menjadi mungkin.

Di satu sisi, mungkin ini saatnya Hazard memikirkan karirnya. Di lain sisi, Hazard juga harus berhati-hati.

Penyesalan bukanlah pendaftaran yang datang di awal pilihan. Tetapi selalu datang belakangan.

Well, hati-hati Hazard, ini dia 7 pemain yang nyesel gabung Real Madrid dilansir dari FourFourTwo. Cekidot!

7. Mateo Kovacic

EFE
Juan Carlos Hidalgo

Croatian midfielder Mateo Kovacic (R) poses next to Real Madrid's president Florentino Perez, during

Dua tahun menjalani masa suksesnya di Inter Milen, Kovacic dipinang oleh Real Madrid pada 2015.

Saat masih di bawah asuhan Rafael Benitez, Kovacic amat sangat diperhitungkan. Ketika kepemimpinan diambil alih oleh Zinedine Zidane, rasanya masuk di barisan El Real yang udah ada Luka Modric, Casemiro dan Toni Kroos susahnya setengah mati.

Hal yang sama juga terjadi di timnas Kroasia. Doi susah banget nembus barisan tengah Kroasia yang udah "paten" dipegang trio Luka Modric, Ivan Rakitic, dan Milan Baledj.

Uniknya, Madrid masih enggan melepas Kovacic. Akhirnya, pemian 24 tahun tersebut dipinjamkan ke Chelsea.

6. Michael Owen

EMPICS Sport
Nigel French

Real Madrid's substitute MIchael Owen warms up during the game

Nggak ada Liverpooldian yang nggak sakit hati ketika harus ngerelain Michael Owen hijrah ke Real Madrid.

Ketika berumur 24, Owen ngoleksi 124 gol dari permainannya bersama Liverpool dan The Three Lions.

Namun siapa sangka, itu adalah awal dari kemunduran karirnya. Bersama Los Merenguez yang cuma setahun dan delapan musim setelahnya bersama klub lain terus pensiun di Stoke City pada 2013, total gol yang doi koleksi hanya 64 gol.

Owen gagal bersaing dengan Ronaldo dan Raul di barisan utama El Real. Alhasil, The Englishman harus terima dijual buat nambahin budget Real Madrid beli Robinho.

Baca Juga : Pengorbanan Atlet Pelajar: Dari Homeschooling Hingga Anti Main!

5. Nicolas Anelka

EMPICS Sport
Nick Potts

Real Madrid president Lorenzo Sanz (r) talks to Nicolas Anelka (l) after the match

Ngelihat Nicolas Anelka bareng Arsenal dua musim, hampir semua pengamat sepak bola sepakat doi bakal punya masa depan yang cerah.

Sayangnya, hal itu nggak terjadi. Diboyong dari The Gunners pada 1999, Anelka menjelma menjadi pemain yang punya insting mencetak gol tapi punya kepribadian yang tempramen.

Anelka berhasil membobol gawang Barcelona saat ajang El Clasico dan mencetak dua gol pada dua leg di semifinal UEFA Champions League kontra Bayern Munich.

Prestasi tersebut harus dibayar mahal dengan skor 45 hari karena berseteru dengan Vicente Del Bosque nahkoda Los Blancos saat itu.

Ditambah rekan-rekan setimnya yang nggak suka dengan tingkah Anelka. Setelah berhasil ngangkat The Big Ears bareng Real Madrid, doi pindah ke PSG.

Bareng Les Parisiens, Anelka kembali berseteru dengan sang pelatih, Luiz Fernandez.

4. Danilo

CORDON
Isa Saiz

New Real Madrid signing Danilo is presented to the media, at the Santiago Bernabeu Stadium, Madrid,

Pemain asal Brazil ini diboyong dari Porto pada 2015 dengan reputasi yang cukup menjanjikan. Sayangnya, doi cuma jadi cadangan ketika Dani Carvajal ngalamin cedera.

Danilo emang pernah ngerasain gelar UCL bareng Real Madrid. Tapi dirinya sendiri nganggap momen tersebut adalah kenangan yang harus dilupakan.

"Aku mengalami dua musim yang luar biasa bersama Madrid. Namun saya harus segera membalik halaman tersebut dalam catatan karirku," ujarnya.

Tahun 2017 oleh Pep Guardiola, Danilo diboyong ke Real Madrid dan kembali jadi cadangan untuk Kyle Walker dan Benjamin Mendy.

3. Jonathan Woodgate

PA Archive
Nick Potts

Real Madrid's Jonathan Woodgate walks off with injury during the UEFA Champions League match against

Woodgate terlihat menjanjikan saat dipanggil timnas Inggris pada usia 19 tahun. Bersama Leeds, Woodgate bersaing dengan Rio Ferdinand dan Lucas Radebe buat ngisi posisi center back utama.

Saat di Newcastle, Madrid tertarik memboyongnya bersama Michael Owen pada 2004. Sayangnya, Woodgate jadi pemain yang rentan cedera.

Tiga tahun di Madrid doi cuma ngoleksi sembilan permainan. Pada musim pertamanya, doi bahkan nggak pernah dikasih 'jam terbang'.

Woodgate baru ngerasain laga perdananya bareng Madrid pada 2005 kontra Athletic Bilbao, dan doi nyetak gol bunuh diri terus diusir.

Tahun 2007, Woodgate terpilih sebagai pembelian terburuk abad ini oleh pembaca Marca (media di Spanyol).

2. Kaka

CORDON
PEPE ANDRES

Real Madrid's new signing Kaka with Florentino Perez during the official presentation at Santiago Be

Madrid mecahin rekor transfer saat memboyong Kaka dari AC Milan pada 2009. Saat itu Kaka berusia 27 tahun yang mana doi pernah menyabet gelar UEFA Champions League, Ballon D'Or dan World Player of The Year.

Sayangnya, Kaka terus-menerus dilanda cedera. Kaka adalah seorang idola dan suri tauladan di AC Milan. Tetapi di Madrid, doi seolah nggak diinginkan.

Kaka terus-menerus meyakinkan Mourinho kalo doi fit untuk bermain. Sayangnya, Mou nggak menggubris kemauan Kaka.

"Mourinho adalah pelatih yang hebat dan saya menghormatinya. Tetapi ia tidak pernah memberi penjelasan mengapa aku jarang dimainkan. Meski begitu, aku tetap menghormatinya," ujar Kaka mencoba untuk tegar.

Tahun 2013, Kaka kembali ke AC Milan klub yang membesarkan namanya. Namun bakatnya seolah hilang dimakan usia.

Dan siapa sangka, momen itu adalah awal kebobrokan AC Milan hingga kini.

1. Walter Samuel

EMPICS Sport
Adam Davy

Real Madrid's Walter Samuel (l) and Thomas Gravesen talk tactics

Selama karirnya di sepakbola profesional, Samuel hanya punya 7 tahun terbaik dalam karirnya. Samuel menjelma center back tangguh di Argentina dan Italia, dan mendapat julukan "The Wall".

Pemain asal Argentina itu menjelma menjadi salah satu bek terbaik di dunia sepak bola.

Namun memasuki musim pertama di Madrid pada 2004/2005, Samuel jadi bulan-bulanan saat Los Blancos tersingkir dari babak 16 besar UCL dan jadi runner up La Liga.

Samuel dijual ke Inter Milan setelah momen buruknya tersebut. Bersama Inter Milan reputasinya dipulihkan.

Tapi Samuel bermain di belakang trio gelandang terbaik saat itu yaituEsteban Cambiasso, Patrick Vieira dan Thiago Motta. Di barisan pertahanan Samuel bersama bek yang kuat bak baja seperti Javier Zanetti dan Cristian Chivu.

Intinya, Samuel nggak terlalu kerja keras mengingat rekan-rekannya udah solid banget. Fine!

--------------------

Baca juga liputan spesial Hai tentang suka-duka menjadi atlet profesional yang masih sekolah, di bawah ini:

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya