Terlangka, NASA Temukan Gunung Es Persegi Sempurna di Antartika!

Selasa, 23 Oktober 2018 | 14:15
Twitter/NASA

Gunung es persegi yang baru ditemukan oleh NASA

HAI-online.com - Alam sering kali menyajikan fenomena-fenoma misterius yang aneh namun sekaligus menarik untuk diamati. Seperti fenomena alam yang baru-baru ini ditemukan oleh NASA dalam sebuah proyek Operation IceBridge di Antartika minggu lalu.

Badan antariksa milik Amerika Serikat mengambil sebuah foto dari sebuah gunung es yang mengapung di perairan Antartikadengan bentukyang tak lazim, yaitu persegi sempurna.

Saking lurus dan sempurnanya bentuk pinggiran gunung es tersebut, banyak yang menduga-duga bahwagunungtersebut adalah buatan manusia, bahkan menduga kalaudipotong oleh alien.

Namundugaan-dugaan tersebut salah, nggak ada alien yang datang ke bumi dan memotong-motong es di Antartika menjadi balok-balok raksasa, serta bukan juga ulah manusia.

Faktanya, gunung es ini malah terbentuk secara alami.

Baca Juga :Pengorbanan Atlet Pelajar: Dari Homeschooling Hingga Anti Main!

Ketikaberbicara tentang gunung es, kita cenderung memikirkanbongkahan es besar dengan puncakruncing, dengan bagian bawahnya yang membentang di bawah permukaan air. Mungkin seperti yang ada di film Titanic.

Namun itu hanyalah salah satu dari dua jenis gunung es yang diklasifikasikan berdasarkan bentuk, yang disebut gunung es non-tabular.

Sedangkan gunung es tabular, terlihat lebih seperti bongkahan es persegi panjang yang NASA temukan ini. Gunung es tabular ini biasanya terbentuk ketika ada lempengan es yang patah. Dalam kasus ini, gunung es tersebut merupakan patahan baru dari lempeng Larsen C yang belum dipahat oleh angin dan arus lautan.

Peneliti dari Unviersity of Maryland, Kelly Brunt, berkata bahwa Anda bisa membayangkannya seperti kuku yang tumbuh telalu panjang dan akhirnya patah. Patahan ini biasanya menghasilkan garis yang geometris dan lurus.

Gunung es ini memiliki ukuran sekitar 1,6 kilometer persegi, jauh lebih kecil dari gunung es tabular bernama B-15 yang pernah ditemukan dengan luas mencapai 11.000 kilometer persegi.

(*)

Editor : Al Sobry

Sumber : Kompas.com, Science Alert

Baca Lainnya