Filosofi Hidup Jawa Jadi Inspirasi Anomalyst untuk Album Kedua

Jumat, 19 Oktober 2018 | 14:00
Anomalyst

Anomalyst

HAI-ONLINE.COM - Setelah merilis tiga single dalam kurun waktu dua bulan ke belakang, grup musik asal Jakarta, Anomalyst merilis album kedua mereka yang berjudul “Cipta Rasa Karsa” pada hari Jumat, 19 Oktober 2018. “Cipta Rasa Karsa” dirilis hanya setahun dari album perdana mereka “Segara”. Dilansir dari vokalis sekaligus penulis lagu dan lirik Christianto Ario Wibowo, pengerjaan album ini hanya memakan waktu selama tiga bulan mulai dari penulisan lagu hingga produksi rekaman dan paska produksi. “Cipta Rasa Karsa” diambil dari filosofi hidup Jawa yang dinilai mewakili fase hidup para personel yang sedang mekar dan berbunga-bunga, tergambarkan dari arahan artistik yang lebih terang dan berwarna.

Baca Juga : Sambut Album Kedua, Anomalyst Rilis Single Baru dan Bikin PameranMenurut Aryorespati, “Cipta Rasa Karsa” merupakan sebuah karya yang mengukuhkan Anomalyst sebagai sahabat dan sebagai sebuah band, “Di titik ini kami sudah tidak bisa mundur lagi, harus selalu maju bersama, walaupun berat dan banyak tantangan, selama tujuannya baik, pasti akan ada jalan” tutur Aryorespati.

Pada album “Cipta Rasa Karsa” Anomalyst juga berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Widi Puradiredja dari Maliq & d’Essentials pada lagu Komedi Putar. Menurut Ario, Widi Puradiredja merupakan sebuah figur besar di musik populer Indonesia dan merasa terhormat bisa berkolaborasi bersama beliau. Di lagu komedi putar, Widi Puradiredja berlaku sebagai co-producer dan turut memainkan synthesizer dan vocoder, selain itu ada instrumen tradisi dari Betawi dan Cina bernama Tehyan dan Erhu pada lagu Anestesi, Purnama, dan Karsa yang dimainkan oleh musisi tamu, Menwangi Adriana Shinta. Album “Cipta Rasa Karsa” berisikan sembilan lagu termasuk tiga single yang sudah dirilis terlebih dahulu. Lukisan asli karya Maryam Nisa Taqiya menjadi cover dari album tersebut.Simak video klip Komedi Putar di bawah ini:

Tag

Editor : Alvin Bahar