HAI-Online.com – Seorang spelajar berusia 18 tahun dilaporkan meninggal dunia karena menderita kanker perut setelah mengonsumsi mi instan setiap malam.
Dikutip dari news.seehua.com (16/10) via World of Buzz, remaja yang tidak disebutkan namanya ini mulai mengembangkan kebiasaan tidak sehatnya semenjak SMA.
Kebiasaan memasak sebungkus mi instan tiap kali belajar pada tengah malam membuat ia kekurangan nutrisi dan menyebabkan kanker di perutnya.
Baca Juga : 10 Negara Pengonsumsi Mie Instan Terbanyak, Ternyata Nomor 1 Bukan Indonesia!
Meski begitu, pelajar ini bisa lulus SMA dan berhasil masuk ke universitas, tetapi apa yang selama ini dikorbannyanya untuk bisa sampai ke sana, membuat hidupnya jadi pendek.
Awalnya, ia mulai menunjukkan gejala seperti perut kembung, mual, dan sakit perut.
Keluarganya pun menjaid khawatir karena kondisi kesehatannya semakin memburuk.
Pihak keluarga kemudian membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.
Secara mengejutkan, ia didiagnosis menderita kanker perut stadium akhir.
Hanya ada sedikit harapan baginya untuk bertahan hidup karena kanker telah menyebar ke organ-organ lain.
Setelah setahun berjuang melawan kanker, ia akhirnya meningga dunia.
Mengutip World of Buzz, ahli onkologi di Mount Medical Center dr Gan, mendesak masyarakat untuk mengurangi konsumsi mi instan.
Termasuk juga jenis makanan lain seperti sosis, dan daging asap.
Makanan-makanan tersebut telah dikaitkan dengan makanan penyebab kanker.
Dokter lain, dr Lau, mengatakan, pasien dengan kanker perut biasanya akan menunjukkan gejala yang sedikit di tahap awal.
Kadang, mereka salah didiagnosis menjadi sakit gastritis.
Alasan yang membuat 80 persen pasien kanker perut sudah sampai tahap terminal ketika mereka diketahui menderita kanker.
Menurut American Cancer Society, gejala kanker perut meliputi:
- Nafsu makan yang buruk
- Berat badan turun (Padahal tidak diet)
- Sakit perut
- Ketidaknyamanan yang jelas di perut
- Rasa kenyang di perut bagian atas setelah makan makanan kecil
- Mulas atau gangguan pencernaan
- Mual
- Muntah
- Kotoran berdarah (*)