Pesan dari Penganut Gaya Hidup Straight Edge: Hidup Sehat dan Positive Mental Attitude itu Penting!

Rabu, 17 Oktober 2018 | 17:09
Eneas De Troya

tato Drug Free sebagai simbol Straight Edge

HAI-online.com – Setiap ABG yang baru ngikutinmusik punk, metal, hardcore, atau rock lainnyamungkin pernah ngerasain segan untuk tolak tawaran ngerokok atau minum alkohol saat lagi nongkrong sama anak-anak musik atau saat lagi datang ke gigs.

Musik-musik cadas memang identik dengan kebebasan dan pemberontakan terhadap norma. Nilai itu, bagi sebagian mereka diwujudkan dengan suka merokok, minum alkohol, konsumsi obat-obat terlarang, dan seks bebas.

Untungnya, di kalangan pemberontak itu pun ada ‘pemberontak’ juga yang menolak diseragamkan dengan stigma negatif. Mereka percaya bahwa "to be rebel it doesn't mean to break your own body."

Mereka ini lah para penganut gaya hidup straight edge (sXe).

Aqib Daffa (18) salah satunya. Skater penyuka musik hardcore ini pertama kali mengenal gaya hidup sXesejak SMP kelas 8.

“Aku lagi baca artikel musik punk. Terus di situ ada yang membahas band-band punk yang berpengaruh di dunia. Salah satunya Minor Threat. Ada pernyataan dari Ian Mackaye, vokalisnya, bahwa dia straight edge. Semua personel Minor Threat juga straight edge yang katanya nggak mabuk, nggak narkoba, dan nggak ngerokok. Makin tertariklah aku,” kata Aqib yang doyan music Youth of Today, H20, selain Minor Threat

Untuk yang belum tahu, Minor Threat adalah band punk hardcore yang berdiri dari tahun 1980 di Washington. Merekalah yang pertama kali menciptakan istilah Straight Edge lewat lagunya yang berjudul sama.

Ini potongan liriknya:

I'm a person just like youBut I've got better things to doThan sit around and f*ck my headHang out with the living deadSnort white shit up my nosePass out at the showsI don't even think about speedThat's something I just don't need

I've got the straight edge

Wikipedia

X di tangan adalah simbol Straight Edge

Saat kelas 7 SMP, Aqib pernah ngerokok. Namun, setelah terinspirasi Ian McKaye, Aqib menjauh rokok dan kawan-kawannya sampai sekarang. Sama seperti yang terjadi pada Octa Aditya (22), di masa-masa SMA, sebelum kenal sXe Octa ketagihan ngerokok dan minum alcohol.

“Bisa dibilang gue berhenti (ngerokok dan minum alcohol) saat kenal musik hardcore dan juga gue ketemu temen-temen baru yang nggak ngerokok, nggak minum. Gue banyak ngelakuin hal-hal positif pas kenal dan main bareng temen-temen di komunitas ini,” kata Octa kepada Hai

Alvin Eka Putra, drummer band Deadsquad dan NOXA adalah salah satu musisi yang milih gaya hidup sXe. Iapun mulai hidup sehat dan positif sejak 2008, saat usianya 20 tahun

“Saat itu gue ngerasa nggak cocok tiap hari mabok, party gitu. Jadi nggak enak juga main drum-nya apalagi untuk musik metal,” cerita Alvin.

Di masa itu, Alvin juga dekat dengan band-band hardcore kayak Parkway Drive dan Brave Heart sehingga ia semakin terinspirasi. Seluk beluk sXe pun ia makin dalami sampai akhir ia anut.

“Dulu temen-temen band gue saat itu, gue ajak juga. Mereka cuma bertahan 3 bulan. Gue sampai sekarang. Gue udah bikin perjanjian dengan diri gue sendiri dengan bikin tato X di kaki. Bagi gue, udah saatnya gue berubah,” kata cowok yang kini hobi olahraga tinju juga

Pegang Prinsip, Melawan Stigma, tanpa Perlu Musuh-musuhan

Kalau lo pengen coba jadisXe tapi takut susah diterima di komunitas musik cadas, tenang aja sob. Ketakutan itu cuma ada di kepala lo, kok. Pengalaman Octa, Aqib dan Alvin udah membuktikannya.

“Gue masih bergaul sama temen-temen yang suka minum. Cuma ketika gue ditawarin minum atau rokok, gue tolak aja. Mereka nggak pernah maksa, sih,” kata Octa.

“Walaupun kita straight edge tapi jangan mengeksklusifkan diri kita. Kita juga harus toleran sama mereka yang nggak pegang prinsip yang kita anut. Aku juga masih sering kok nongkrong sama mereka yang ngerokok,” tambah Aqib.

Sementara Zulfikar (23) punya misi lebih nih di pergaulannya. Sebagai cowok sXe yang aktif di geng motor dan menyukai musik punk dari zaman baheula, dia pengen nunjukin ke orang banyak kalau komunitasnya nggak melulu berhubungan sama hal-hal negatif.

“Saya ingin orang-orang tahu kalau kami yang denger musik genre-genre (cadas) itu nggak otomatis into alcohol and stuff. Nggak semua anggota geng motor itu angry drunken lads. Ada juga kok yang tetap hang out sama geng motor dan tetap clean,” kata Zulfikar yang doyan The Clash, Sex Pistols, The Buzzcocks, Sham 69 dan Ramones.

Para penganutsXe yang aktif di skena musik underground mungkin sesekali diejek teman-temannya karena nggak ikut merokok. Tapi, mestinya sXe menanggapinya dengan santai. Kayak yang dilakukan oleh Alvin

“Kalau dikucilin, sih, sampe sekarang. Banyak yang bilang, ‘Masa anak metal masa nggak ngerokok’. Bagi mereka aneh juga, apalagi kalo ngeliat gue tatoan satu badan. Orang-orang dari zaman straight edge emang pengen ngilangin stigma itu. Mereka yang nanya biasanya becanda, sih. Tapi kalau ada yang nanya serius, gue jadi jelasin juga,” papar Alvin.

Nah, untuk kamu yang pengen nyoba ikut jadi Straight Edge tapi masih ragu. Coba baca baik-baik dua pesan penting ini:

Aing cuma pengen bilang kalau orang-orang nggak perlu mulai ngerokok, konsumsi alkohol, drugs, hanya untuk dapat validasi keren dari orang lain. Mengonsumsi hal-hal itu doesn’t make people cool, it make them simply addicted to it,” kata Zulfikar

“GuesXe itu buat diri gue, bukan untuk orang lain. Intinya adalah hidup sehat dan ngejaga positive mental attitude,” kata Alvin

Yap, intinya adalah stay positive, bro!

Happy edge day!

Tag

Editor : Rizki Ramadan