Straight Edge: Karena Jadi Anak Punk Nggak Harus Mabuk-mabukan

Rabu, 17 Oktober 2018 | 16:16
Wikimedia

Seorang vokalis straight edge dengan tanda X di tangan.

HAI-ONLINE.COM - Denger kata “punk”, selain soal musiknya, pasti ada juga yang langsung keinget sama hal-hal negatif kayak alkohol, narkoba, atau sex bebas. Mungkin, beberapa dari kamu ada yang takut ke gig punk, karena parno dijerumusin ke hal-hal begituan.Padahal, ada juga gaya hidup dari subkultur punk yang bisa dibilang “lurus-lurus aja.”Namanya, straight edge. Pernah denger? Gerakan ini berawal pada 1981 lalu. Minor Threat ngerilis lagu berjudul Straight Edge. Isinya, tentang kegeraman sang vokalis, Ian MacKaye, terhadap gaya hidup anak punk masa itu, yang penuh dengan narkoba.

Baca Juga : Ayah yang Pemabuk Jadi Alasan CM Punk Hidup Menjadi Straight Edge“I'm a person just like you, but I've got better things to do, than sit around and smoke dope, because I know that I can cope,” adalah lirik di lagu tersebut yang meluncurkan straight edge lifestyle.

Nggak disangka, lagu berdurasi 46 detik itu menginspirasi ribuan atau jutaan anak punk buat bikin gaya hidup yang lebih sehat.

Slogan straight edge pun diadopsi menjadi subkultur baru di anak punk/hardcore Washington DC, di mana para penganutnya dengan bangganya ngaku bebas narkoba, alkohol, dan rokok.

Tahun 1986, straight edge makin berkembang. Di masa ini, udah banyak band yang ngaku clean living, kayak Youth Of Today dan Bold.

Straight edge pun nyebar, hingga ke Brasil, Swedia, dan Jepang.

Simbol X

Salah satu simbol straight edge adalah tanda X berwarna hitam di tangan. Tanda X di tangan berubah jadi simbol universal straight edge setelah digunakan sebagai cover EP Teen Idles, Minor Disturbance.

Awalnya, simbol X di tangan adalah sebagai penanda untuk para pengunjung gig punk yang masih di bawah umur agar nggak bisa beli alkohol.

Kini, simbol tersebut berevolusi sebagai penanda kultur baru, di mana para penggunanya dipastikan seorang straight edge.

Berbagai jenis straight edge

Perkembangan straight edge cukup pesat. Subkultur ini kini punya beberapa turunan lagi.

Awal 90-an, muncul krishnacore. Genre musik ini mengadopsi Hare Krishna, filsafat dan ajaran ketuhanan yang dipengaruhi oleh aliran Hindu.

Krishnacore lahir setelah dua mantan personel Youth Of Today menganut Hare Krishna, dan membentuk band baru bernama Shelter.

Subgenre ini sangat mirip dengan straight edge, dengan tambahan para penganutnya nggak makan daging sama sekali.

Sementara akhir 90-an, banyak penganut straight edge jadi vegan, dan akhirnya lahirlah Vegan straight edge, sering disingkat xVx.

Hak binatang dan masalah lingkungan jadi konsentrasi mereka. Band-band yang dikenal sebagai xVx di antaranya Earth Crisis dan Vegan Reich.

Namun, ada juga yang militan nih.

Di Utah, sempat muncul geng straight edge vegan radikal dan malah meresahkan masyarakat. Soalnya, mereka menyerang toko yang menjual produk dengan bahan dasar binatang, hingga menusuk anak punk yang bukan straight edge.

Hari Straight Edge

Straight edge juga punya hari resmi lho! Hari straight edge lahir pada 17 Oktober 1999. Awalnya dikenal Edge Fest, Edge Day pertama digelar di Boston, Amerika Serikat.

Edge Day lalu makin berkembang dan dirayakan di berbagai negara. Tahun 2009, Edge Day pertama kali digelar di Swedia. 2011, London turut merayakan Edge Day.

Nggak cuma anak punk

Kini, straight edge udah nggak cuma dimiliki oleh anak punk.

Udah banyak juga penganut straight edge di genre musik lain!

Contohnya adalah Tyler, The Creator. Rapper ini ngaku straight edge di Twitter dan beberapa interview.

Ada juga CM Punk. Pegulat ini nggak cuma ngaku straight edge, tapi juga memasukkan unsur straight edge dalam kariernya. Contohnya, doi punya grup gulat bernama “Straight edge society.”

Yap, kalau mau bersenang-senang, nggak perlu harus begajulan kok. Ada yang tertarik nganut straight edge?

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya