HAI-online.com -Kaus kakitelah berevolusi selama berabad-abad dari model paling awal yang terbuat dari kulit binatang hingga salah satu yang paling populer yaitu model bergaris.
Namun tahukah kalian, ternyata kaus kaki bergaris sudah dikenakan oleh orang Mesir kuno danmereka juga telah menggunakan pewarna untuk kaus kaki tersebut.
Temuan ini diperoleh berdasarkan analisis yang dilakukan para ilmuwan dari British Museum dengan menggunakan metode pencitraan pada kaus kaki kuno.
Tim mampu mengetahui kaus kaki dalam rentang panjang gelombang, termasuk cahaya inframerah dan ultraviolet. Merekakemudian menggunakan mikroskop digital untuk memeriksa serat individu untuk analisis yang lebih detail.
Dari ini, tim menemukan faktabahwa orang Mesir Kuno juga telah menggunakan pewarna.
Baca Juga : Ini Dia Isi Dari Surat Albert Einstein yang Laku Dilelang Rp22 Miliar
Menariknya lagi, mereka menggunakan pewarna alami untuk menghasilkan warna-warna yang berbeda pada setiap kaus kaki linen yang berasal dari tahun 300-400 Masehi ini.
Menurut ilmuwan, warna-warna itu berasal dari berbagai tanaman penghasil warna seperti tanaman madder yang menghasilkan warna merah atau woad yang menghasilkan warna biru.
Selain itu, mereka jugamenemukanfakta bahwa masyarakat Mesir Kuno juga mencampur warna-warna, termasuk juga memintal benang yang telah dicelup warna tersebut.
Pemeriksaan terhadap tekstil ini tentunya dapat membantu sejarawan mempelajari lebih lanjut hubungan antara tekstil pada periode tersebut.Kaus kaki yang ditemukan di tengah kota Roma, Antinopolis, di Mesir tersebut sudah menjadi koleksi British Museum sejak tahun 1914.
Kaus kaki tersebut dibuat menggunakan teknik pengulangan jarum tunggal yang disebut dengan nålbinding dengan enam atau tujuh warna benang wol.