HAI-ONLINE.COM- Saat ini, ketika kita ngomogin game, pasti langsung menyambung ke eSport. Pasalnya hampir semua game berbasis online saat ini sudah mulai dikit demi sedikit menyambangi ranah eSport. Begitu pula dengan para gamer.
Gamer yang dahulunya hanya bermain games untuk sekedar memenuhi hasrat hobi saja, kini banyak dari mereka yang serius untuk menjadi atlet eSport dan bisa berhasil di sana.
Namun, perjuangan untuk mencapai predikat atlet eSport itu nggak mudah, sob. Ada proses dan tentunya perjuangan.
Baca Juga : Juara Jangan Galau, Nih Ceyco Georgia Pilih Kuliah Sambil Olahraga!
Kenalin nih sob, atlet eSport muda ini namanya Adriand Larsen Wong atau yang lebih akrab dipanggil Drian. Roster tim ONIC ESPORT ini pindah dari kampung halamannya yaitu Pontianak ke Jakarta untuk lebih serius menjadi atlet eSport loh, sob.
Mau tau ceritanya?
Waktu HAI datang ke Gaming House miliki ONIC ESPORT, Drian cerita-cerita ke HAI mengenai perjalanan dirinya menjadi atlet eSport seperti saat ini. Di usianya yang terbilang masih muda banget, yaitu 16 tahun, Drian sudah bisa mendapat predikat atlet eSport.
Drian cerita kalau dirinya pertama kali kenal dan bermain Mobile Legends ini pada saat dirinya masih SMP dan saat itu Mobile Legends baru memasuki season keempat.
Saat itu, ia hanya seorang pemain baru yang nggak pernah main game Moba apapun.
"Moba pertama ya Mobile Legend. Sebelumnya paling game kayak Clash of Clan atau Clash Royale" aku Drian.
Mantan siswa SMKN 3 Pontianak ini juga turut bercerita kalau dirinya hanya bermain sendirian untuk memanjat rank di Mobile Legends sampai Glorious Legends -rank tertinggi saat itu- dan pada akhirnya bertemu dengan para pro player.
Baca Juga : Kenalan Nih 10 Atlet Cewek yang Berlaga di Youth Olympic Games 2018
"Main solo pake Hayabusa. Ya kalau dulu sih main terus sampai bintangnya ribuan terus ketemu pro player, bantai, nanti add friend terus main bareng." cerita Drian.
Karena ketekunan Drian inilah yang membawanya ke posisi keenam Top Global. Setelah itu, barulah ia bertemu dengan temannya yang bernama Eduard dan mengajak dirinya untuk bergabung di ONIC.
Bergabung dengan ONIC ESPORT ternyata bukan sekedar gabung dan main, tapi butuh komitmen yang kuat. Contohnya, Drian harus rela meninggalkan rumahnya dan pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama roster Mobile Legends ONIC ESPORT lainnya.
Nah ternyata, meskipun harus pindah meninggalkan orang tua sendirian ke pulau seberang, Drian nggak perlu waktu lama loh untuk meyakinkan orang tuanya.
"Cuma butuh satu atau dua hari. Yaa, yakinin kalau eSport suatu saat bakal besar di Indonesia" kata Tanker ONIC ESPORT ini.
Selain itu, orang tuanya Drian pun mengetahui kalau anaknya itu pernah menjadi joki Mobile Legends dan penghasilan yang didapatkannya pun sangat banyak untuk takaran hanya dari bermain game. Lebih detailnya, Drian pun bercerita ia bisa mendapatkan Rp 800.000 sampai Rp 1 juta setiap harinya.
"Dulu ngejoki setiap hari bisa dapat 40-50 bintang. Satu bintangnya Rp 20.000, coba aja dikaliin. Bisa Rp 800.000 sampai Rp 1 juta perhari" cerita Drian.
Restu orang tua sudah dikantong, berati resmi sudah Drian mendapat izin untuk tinggal di Jakarta bersama ONIC ESPORT. Sesampainya di Jakarta, Drian nggak putus sekolah, sob. Ia melanjutkan jenjang pendidikannya dengan homeschooling dan berpindah haluan dari SMK menjadi SMA jurusan IPS.
Menurut Drian, membagi waktu antara sekolah dan latihan bukanlah hal yang sulit, karena jadwal latihan dirinya bersama satu squadnya berlangsung pada malam hari.
"homeschooling jadwalnya Senin, Selasa, Kamis, Jumat, mulainya jam 2. Kalau latihan, sih, malem jam 8 biasanya. Nggak tentu juga sih, yang pasti malem," tutur Drian.
Baca Juga : 6 Orang Ini Buktikan Dirinya Bisa Sukses Meski Lulusan Homeschooling
Ditengah berjalannya Mobile Legends Professional League ini, Drian beserta timnya melakukan metode latihan yang sama seperti biasa, yaitu bermain di mode ranked. Hanya saja bedanya fitur livestream dimatikan agar nggak ada yang mencontek strategi ataupun rotasi-rotasi dari ONIC ESPORT ini.
"Main rank aja biasa. Tapi matiin livestream. Kadang juga sparing sama squad-squad yang lain. Kayak squad filipina, atau yang mau lah pokoknya" cerita Drian.
Meskipun sibuk dengan latihan mengejar peringkat pertama dan juga mengikuti arus kurikulum SMA, Drian mengaku kalau dirinya senang dan enjoy menjalaninya.
"ya seneng lah. Kan main game itu hobi, terus dapat uang. Kapan lagi hobi bisa menghasilkan uang, kan?" tukas Drian.
Tuh, sob. Kalau mau jadi atlet eSport kayak Drian, hal terpenting yang perlu kamu tumbuhkan terlebih dahulu tuh komitmen. Ketika kamu sudah komitmn untuk menjadi atlet eSport, pasti deh kamu bisa menjadi salah satunya. (*)