Dirut LRT Jakarta Jawab 5 Keluhan Penumpang Selama Masa Uji Coba

Jumat, 14 September 2018 | 10:18
Ricky Martin

Penumpang LRT di masa uji coba

HAI-online.com - Temen-temen yang rumahnya di sekitaran Rawa Mangun, pasti setahun ini ngerasain perjuangan melewati kemacetan gegara pembangunan jalur LRT. Kabar baiknya, sekarang kemacetan udah reda, tuh. Moda transportasi baru kita, light rail transit (LRT) jalur Velodrome-Kelapa Gading udah mulai rampung. Asik

Sejak 15 Agustus lalu sampai 14 September ini, LRT juga sudah diuji coba. Beruntung, HAI ikut nyobain kemarin, Kamis (13/09). Kabarnya, LRT akan dibuka untuk umum pada Desember 2018 nanti. Sabar dulu yah.

Nah, dari hasil uji coba sebulan ini, PT LRT dapet beberapa catatan penting yang bakal jadi bahan evaluasi. Pak Allan Tandiono, Direktur Utama PT LRT Jakarta cerita ke HAI, setidaknya ada 3 keluhan penting yang bakal ditangani.

Apa aja, tuh? Simak nih:

Ricky Martin

Allan Tandiono, Dirut PT LRT Jakarta

1. Gap antar kereta dan peron beda-beda

Pak Allan mendapat masukan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan setelah uji coba LRT. Katanya, jarak antar peron di stasiun dan kereta masih beda-beda. Ada yang jaraknya jauh ada yang kecil jaraknya.

"Itu bikin LRT jadi kurang ramah untuk para disabilitas dan anak kecil. Apalagi untuk penunmpang yang buru-buru, hape bisa jatuh. Kami akan mengevaluasi. Nantinya, kami akan memasang karet di (tepi) peron untuk mengurangi gap yang ada," kata Pak Allan.

2. Suhu AC Yang Berubah-ubah

Bagi Pak Allan, suhu di dalam LRT itu penting banget untuk menjaga kenyamanan penumpang. Apalagi, kebanyakan penumpang harus berdiri sepanjang perjalanan.

Nah, pak Allan kemarin dapat masukan dari penumpang yang mengeluh soal suhu AC yang rendah sehingga bikin gerah penumpang.

Pak Allan langsung mengklarifikasinya, "Ada yang bilang, suhu AC nggak dingin. Jadi gini, saat jam 2 siang, penumpang nggak begitu banyak. Jadi, masinis menurunkan suhu AC. Nah, di jam 3 penumpang lebih rame. Suhunya jadi terasa nggak dingin."

Jadi, pak Masinisnya belum menurunkan suhu AC-nya lagi, sob. Ke depannya pasti suhunya terkontrol, kok. Selow~

Baca Juga : 3 Hal Yang Bikin Pendidikan Di New Zealand Maju Ini Perlu Kita Adopsi

3. Kecepatannya rendah, kereta nggak stabil

Saat HAI berada di LRT, HAI bertanya-tanya. Kok, keretanya selow banget, kayak anak yang disuruh ke warung pas baru bangun tidur di hari Minggu.

Ternyata, kecepatan rendah ini emang sengaja, sob. Cuma diterapkan pas masa uji coba aja, kok.

"Sekarang ini, kecepatan kereta 15 km/jam. Normalnya nanti antar stasiun cuma 1,5 menit. Kecepatan maksimalnya 60 km/jam. Kementerian Perhubungan juga bilang ke kami, sebelum semua selesai stasiunnya, sebelum full operational, kecepatan mesti dijaga," kata Pak Allan.

Jadi, kalau selama uji coba kemarin kereta sering goyang-goyan, itu bukan karena ada kerusakan, tapi karena kecepatannya emang rendah. "Kalau di kecepatan tinggi, kereta justru akan lebih stabil," papar pak Allan.

4. Suara pemandu kurang jelas

Sebagaimana moda transportasi umum lainnya, di LRT juga ada suara pemandu perjalanan. Nah, selama uji coba, ada keluhan yang bilang kalau suaranya nggak jelas, tuh.

Pak Allan dan tim bakal memperbaikinya. Katanya, "Di minggu pertama dan kedua, suara dari speaker kurang keras dan jelas. Di minggu ketiga dan keempat sudah kami naikkan volumenya. Nantinya, suara (pemandu) juga akan berupa rekaman, kalau sekarang kan masih manual."

5. Gerbong khusus cewek akan dipertimbangkan

Di masa uji coba ini, LRT terdiri dari empat gerbong. Semua gerbong sama. Nggak kayak kereta commuter yang ada gerbong wanita di depan dan belakang.

Kenapa tuh, Pak?

"Gerbong untuk wanita akan kami pikirkan. Sebagai kereta dalam kota, penumpang nggak bakal lama-lama di kereta. Maksimal hanya 30 menit," kata pak Allan.

Setelah masa uji coba ini, tim bakal mengevaluasi secara detil dan menyeluruh, sob. Untuk mastiin kenyamanan penumpang saat dibuka untuk umum nanti.

Anyway, seberapa antusias lo dengan moda transportasi baru di Jakarta ini?

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya