HAI-Online.com -Pihak UniversitasCokroaminoto Palopo (UNCP) kabar mengistirahatkan seorang dosendi Fakultas Teknik Komputer (FTKOM) setelah viral di media sosial gara-gara uang Rp2.000.
Dalam video yang viraltersebut, sang dosendiduga meminta uang kepada mahasiswa.
Hasbi dari bagian Humas UNCP, saat dikonfirmasi, mengatakan, oknum dosenitu untuk sementara ini diistirahatkan.
"Dosen yang bersangkutan diistirahatkan dulu sesuai kebijakan pihak Fakultas Teknik Komputer. "
"Masa waktu istirahat akan ditentukan kemudian setelah komisi disiplin kampus UNCP mengeluarkan hasil," kata Hasbi, Minggu (9/9/2018).
Dia juga nambahain Komisi Disiplin kampus UNCP masih ngelakuin tahapan penyelidikan terhadap oknum dosen dan mahasiswa terkait video yang beredar luas di media sosial tersebut.
"Sampai saat ini hasil dari komisi disiplin belum ada."
Baca Juga : Kisah Pee Wee Gaskins Dilempar Batu di Soundrenaline dan Kini Manggung di Tempat yang Sama
"Pemeriksaan masih berlanjut sampai hari Senin karena banyak tahapan yang diselidiki dan melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa yang mengikuti proses perkuliahan saat itu,” ujarnya.
Sebelumnya, video oknum dosen di Universitas Cokroaminoto (UNCP) Palopo beredar luas di sosial media Facebook dan Instagram.
Dilansir dari Intisari, oknum dosen itu mempersoalkan uang Rp2.000 dan diduga memintanya kepada mahasiswa di tengah perkuliahan di kelas.
Dalam video tersebut, suasana perkuliahan tampak tegang.
Oknum dosen sempat berdebat dengan mahasiswa. Dosen itu nyuruh mahasiswa itu keluar dan memintanya belajar pada rektor dan seniornya.
"Sekarang, siapa yang mengajar, siapa yang punya aturan, kalau begitu kau pergi belajar sama rektor saja, keluar..., keluar kau pergi belajar saja sama seniormu," kata oknum dosen tersebut dalam video.
Video yang berdurasi 1 menit 35 detik ini pertama kali diunggah oleh mahasiswa bernama Welly Paliling pada Jumat (7/9/2018) pukul 08.53 WITA lewat akun Facebook-nya.
Unggahan ini dapet banyak komentar, ratusan kali dibagi ulang, dan ditonton ribuan kali.
Rektor UNCP Prof Hanafie Mahtika mengatakan, oknum tersebut tengah diproses. Ia menegaskan, nggak ada pungutan Rp2.000 dari kampus terhadap mahasiswa.