HAI-online.com - Meskipun hampir semua barang yangdilabeli dengan logo Supremememiliki nilai jual tinggi, hal tersebut nampaknya nggak lantas membuat Supreme dapat mengklaim kepemilikan atas logo tersebut.
Mungkin alasan yang paling populer adalah bahwa mereka bukanlah yang pertama kali menampilkan logo ikonik tersebut.
Tulisan putih dengan font 'Futura Bold Oblique' dalam kotak berwarna merah tersebut memiliki kemiripan yang sangat mencolok dengan karya seorang seniman kolase bernama Barbara Kruger.
Barbara Kruger sendirisudah menggunakan gaya ikonik ini pada tahun 1981.
Baca Juga : Supreme Bagi Kaos Gratis untuk Orang yang Kenali Pelaku Vandalisme Tokonya
Seperti contohnya beberapa gambar di atas. Kalian salah kalau berpikir itu adalah bentuk promosi dari Supreme. Itu adalah karya-karya asli buatan Barbara Kruger.
Terlebih lagi, kata-kata superlatif dalam bahasa Inggris seperti "best", "original", dan tentunya "Supreme", nggak bisa dipatenkan menurutUS Patent and Trademark Office(USPTO).
Ada juga permasalahan branding karena nggak memiliki karakter yang benar-benar khas.
Dan pada dasarnya,logo tersebut jugamenggunakan font 'Futura', yang mana bukan mereka yang menciptakan.
Meski begitu,ketidakmampuan Supremeuntuk membuktikan keunikannya sepertinya bukan menjadi masalah besar.
Nyatanya, produk-produk tetap saja laku terjual meski harganya selangit. Lalu, milenial mana sih yang nggak tahu apa itu Supreme? (*)