Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa
HAI-Online.com - Gelaran Asian Games 2018 baru aja resmi ditutup pada Minggu (2/9) kemarin. Dengan Closing Ceremony yang super megah dan penampilan banyak artis Indonesia dan Internasional, Asian Games sukses jadi membuktikan kalau Indonesia juga bisa bikin acara sekeren ini.
Closing Ceremony Asian Games ini punya kesan yang berbeda dari Opening. Kalau Opening kerasa sebagai acara yang besar, megah, dan kolosal karena adanya banyak penampilan dramatis dan dekorasi tradisional yang merepresentasikan Indonesia, Closing kali ini lebih mengusung kesan selebrasi habis-habisan yang meriah.
Karena saking meriahnya, nggak heran kalau para pengisi acara Closing ini jadi sorotan. Salah satu yang paling diperhatikan adalah outfit yang dikenakan. Salah satu pengisi acara yang punya outfit paling asik adalah RAN.
Trio beranggotakan Rayi, Asta, dan Nino ini terlihat menggunakan outfit yang keren banget dengan banyak lukisan pop art gitu, sob. Karena uniknya pakaian yang digunakan, nggak heran outfit tersebut langsung viral seketika.
Usut punya usut sob, outfit yang terdiri dari jaket dan celana denim yang dilukis dengan berbagai desain pop art ini ternyata adalah karya seorang seniman muda Indonesia asal Jakarta bernama Muchlis Fachri.
Pengerjaan yang mepet
Seniman yang akrab disapa Muklay ini bilang kalau outfit ini ia kerjakan dalam waktu kurang dari 2 minggu aja, sob. "Awalnya karena saya udah temenan sama Nino. Terus dia ngehubungin dan minta buat dibikinin outfit buat Asian Games," jelas Muklay pas HAI hubungi lewat telepon, Senin (3/9).
Semua pengerjaan outfit ini benar-benar dilakukan sama Muklay dengan waktu yang mepet deadline. Proses penggambarannya aja baru dia bener-bener lakuin h-4 sebelum closing.
"Jaketnya dari RAN. Karena last minute nggak sempet bikin di desain dulu jadi langsung dilukis di jaketnya aja. Sempet boong juga ke mereka bilang kalau udah aman dan ada desainnya, hahaha."
Muklay bilang kalau dalam proses pembuatannya ini, emang cukup cepet dan sederhana. Sebelum mulai dilukis, jaket dan celana dilapisin dulu sama sablon rubber. Supaya cat nantinya nggak ngerembes ke pori-pori jeans.
Setelahnya, baru deh Muklay mulai melukis gambar yang dia mau. Buat desainnya sendiri, Muklay mengaku kalau semua itu terinspirasi dari karakteristik RAN yang cheerful banget.
"Awalnya mereka ngasih referensi dari karyanya Jackson Pollock gitu. Kayak karya corat-coret yang nggak cheerful. Cuman gue bilang kurang asik, karena RAN trennya kan warna warni," jelas Muklay. Karena itulah, Muklay sengaja nggak ngebocorin desainnya pada para personel RAN sebelum outfit itu jadi. Supaya jadi surprise, katanya.
Desain cheerful dan energetic
Desain dari outfit RAN itu emang keliatan cheerful banget sob, dengan beragam warna neon yang asik banget. Dan desain lowbrow yang kental dengan nuansa pop surealisme ala Muklay, bikin penampilan RAN kemarin makin enerjik.
Ilustrasinya kelihatan kayak tokoh dalam komik, tapi punya twist tersendiri yang bikin tokohnya terlihat aneh tapi keren. Selain itu, adanya permainan warna yang colorful bukannya bikin clash tapi malah bikin outfit ini kelihatan makin enak dipandang, sob.
"RAN tuh musiknya cheerful, mau musik sedih atau gimana tetep aja ada kesan cheerful dan energik. Gue selalu punya feeling yang kuat soal warna, sejauh ini selalu tahu mana warna yang cocok dan yang nggak," ujar Muklay.
Terkait makna dari desain itu sendiri, cowok yang emang seorang RANNERS(fanbase RAN) sejak dulu ini ngaku kalau semua itu punya makna sendiri. Selain menyesuaikan dengan ciri khas RAN, doi juga bilang kalau ada potongan-potongan judul lagu RAN yang dimasukin sebagai desain.
"Itu harapan gitu sih, itu kan judul lagunya gue bikin jadi bahasa Inggris. Kayak "New Day" tuh kan "Hari Baru" terus "Being Insane" tuh "Jadi Gila". Itu harapan sih, biar mereka bisa go internasional."
Bakal dijual nggak?
Menanggapi banyak pertanyaan soal apakah desain outfit ini bakal dijual secara bebas atau nggak, seniman yang udah terjun di dunia seni sejak 2010 ini bilang kalau desain ini nggak bakal dijual.
Pasalnya, doi termasuk seniman yang cukup selektif dalam menentukan siapa yang bisa menerima karyanya. Dan doi juga emang cukup jarang berkarya untuk dijadikan komersial.
Muklay sendiri adalah seorang seniman yang pada awalnya terjun di dunia street art. Menjadi seorang graffiti artist pada awalnya, lalu mulai mengenal dunia pameran dan fine art.
Lulusan Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta ini lalu ngerasa kalau orang lebih menghargai karya seni yang ada di galeri daripada yang ada di jalan. Sehingga dirinya memutuskan buat berkarya di fine art tapi tetap punya corak street art.
Hasilnya, seniman yang udah senang ngegambar sejak kecil ini jadi punya aliran seni unik tersendiri yang jadi ciri khas-nya. Proyek terdekatnya sekarang ini adalah sebuah festival seni tahunan di Jepang, Art Design Festa pada November tahun ini.
Salut!