HAI-Online.com - Upacara pembukaan Asian Games 2018 yang baru aja dilaksanakan Sabtu (18/8) kemarin sampai sekarang masih aja mengundang decak kagum buat penontonnya.
Kemegahan dan kemeriahan malam pembukaan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta ini emang dinilai sukses besar. Masyarakat Indonesia bener-bener berbangga hati, karena pagelaran ini sukses bikin penonton takjub dan terharu.
Salah satu hal yang bikin pagelaran kemarin meriah adalah adanya panggung raksasa yang punya empat segmen elemen berlatar belakang gunung berapi, air terjun, dan tanah hijau dengan udara yang sejuk.
BACA JUGA:Tolak Hadiah, Ternyata Ini yang Diterima Joni Si Pemanjat Tiang Bendera
Keempat elemen dalam panggung kolosal ini berhasil mengundang berbagai pujian, sob. Mulai dari elemen air, bumi, angin, dan api bergantian muncul mengiringi parade ke-45 negara peserta Asian Games 2018.
Kerennya panggung ini pastinya nggak bisa lepas dari tangan-tangan orang kreatif yang udah bekerja keras untuk bisa menciptakan panggung yang luar biasa ini.
Salah satu dari tangan kreatif tersebut adalah, Pratdika. Doi adalah salah satu pembuat properti acara pembukaan Asian Games 2018 yang berasal dari Organisasi Kepemudaan Seka Teruna Udayana, Banjar Taman Kelod, Ubud, Gianyar, Bali.
Awalnya hanya sering membuat ogoh-ogoh
Di pagelaran malam pembukaan Asian Games 2018, cowok asal Bali ini bertugas untuk membuat properti panggung khusus untuk elemen air dan bumi. Dirinya mendapatkan penawaran sekali seumur hidup ini pada Mei 2018.
Ketika itu salah satu pihak properti di Jakarta menghampiri mereka di Bali dan meminta untuk dibuatkan sampel berbentuk ikan serta bunga. Setelah selesai, ternyata organisasi mereka langsung ditawari untuk membuat properti untuk acara pembukaan Asian Games.
Pratdika mengaku kalau doi nggak pernah bisa membayangkan bisa ikut berkarya di panggung Asian Games 2018. Pasalnya, Pratdika dan organisasinya sehari-hari hanya fokus berkarya dan membuat ogoh-ogoh yang selalu jadi ikon di hari Nyepi.
Memakan waktu 42 hari
Pratdika dan organisasinya awalnya diminta untuk membuat 20 desain ikan dan 20 desain bunga. Desain-desain tersebut lalu mereka kirim masing-masing 5 setiap 10 hari.
Mereka akhirnya selesai menyelesaikan target tersebut pada awal Juli 2018. Mereka pun diminta datang ke Jakarta. Setelahnya, mereka dituntut untuk menyelesaikan semua properti elemen air dan bumi langsung di Jakarta. Proses ini memakan waktu sekitar 42 hari.
Dengan pengalaman yang istimewa ini, Pratdika mengaku sangat bangga. Dirinya mendapat pengalaman yang sangat luar biasa karena bisa menjadi bagian dari kesuksesan acara pembukaan Asian Games 2018.
Tapi, Pratdika dan timnya sempat terganggu saat bekerja. Mereka merasa panik ketika kabar soal gempa yang melanda Lombok dan Bali sampai ke telinga mereka.
Pratdika dan tim mengaku kalau mereka sempat nggak konsen karena memikirkan keadaan keluarga yang ada di Bali sana. Namun, dengan kerja keras, akhirnya mereka mampu mengerjakan semua target dan akhirnya bisa sukses mengharumkan nama Indonesia dengan gelaran malam pembukaan yang luar biasa mewah.
Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa/ HAI