7 Fakta Soal Gempa Lombok Berkekuatan 7 SR yang Perlu Kamu Tahu

Senin, 20 Agustus 2018 | 12:51
Dok. BMKG

Sejumlah gempa dengan kekuatan di atas 5 SR mengguncang Lombok pada Minggu (19/8)

HAI-Online.com - Lombok kembali diguncang gempa berkekuatan 7 SR pada Minggu (19/8). Setelah 2 minggu sebelumnya diguncang gempa besar dengan kekuatan yang sama pada Minggu (5/8).

Gempa kemarin terjadi pada pukul 21.56 WIB, berlokasi di 8,28 LS dan 116 BT dengan kedalaman 10 kilometer.

Tapi selain gempa 7 SR itu, Lombok juga diguncang gempa lainnya dengan waktu yang tidak jauh berbeda. Gempa tersebut berkekuatan 6,9 SR yang berlokasi di 8,44 LS dan 116,68 BT dengan kedalaman 18 kilometer.

Dari kedua gempa ini, ternyata ada beberapa fakta yang perlu kamu tahu, sob. Berikuttujuh fakta tentang gempa kemarin yang udah HAI kurasi dari Kompas.com:

Aktivitas gempa baru

Gempa kemarin ternyata bukan merupakan gempa susulan dari gempa 7 SR pada Minggu (5/8) kemarin, sob. Gempa ini termasuk aktivitas gempa baru karena lokasi episenter gempa 6,9 SR yang terletak di ujung timur pulau Lombok dan sebaran ke arah timur (di laut) hingga sebelah utara Sumbawa Barat. Dengan sumber gempa berasal dari Sesar Naik Flores.

Punya kaitan erat sama gempa 5 Agustus lalu

Walaupun merupakan aktivitas gempa yang berbeda, menurut Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, gempa 7 SR kemarin punya kaitan yang erat dengan gempa 5 Agustus lalu.

Dipicu trigger statis (static stress)

Terjadinya aktivitas gempa baru yang berpusat di ujung timur pulau Lombok ini diduga dipicu sama trigger statis dari rangkaian gempa-gempa kuat Lombok berkekuatan 6.4 SR, 7 SR, dan 5.9 SR yang terjadi sebelumnya.

Terjadi di satu sistem sesar yang sama

Gempa yang kemarinmengguncang Lombokternyata terjadi di satu sistem sesar yang sama, yaitu Sesar Naik Flores. Hal ini tampak jelas dari mekanisme pusat gempa yang terjadi. Tapi menurut Daryono, walaupun terjadi di sistem sesar yang sama, gempa kali ini punya bidang deformasi yang berbeda.

Merupakan gempa kembar

Menurut ilmu gempa bumi atau seismologi, aktivitas kedua gempa semalam bisa dikategorikan sebagai gempa kembar (double earthquakes), sob. Gempa kembar sendiri adalah dua gempa yang terjadi dengan kekuatan yang nggak jauh berbeda, lokasi dan kedalaman yang berdekatan, dan rentang waktu yang nggak jauh beda.

Tapi, menurut Daryono, kalau melihat banyaknya rangkaian gempa bumi yang terjadi, aktivitas dua gempa bumi kemarin juga bisa disebut sebagai aktivitas multi gempa (multiplet earthquakes).

Dampak gempa

Berdasarkan penuturan masyarakat dan hasil analisis peta guncangan, dampak gempa 6,9 SR kemarin mencapai VI-VII MMI di wilayah Lombok Utara dan Lombok Timur.

Kalau di Lombok Barat, Mataram, Praya, dan Sumbawa, dampaknya mencapai V-VI MMI.

Gempa juga dirasakan di wilayah Denpasar dan Waingapu dengan skala III-IV MMI, wilayah Ruteng dengan skala II-II MMI, dan di Makassar I-II MMI.

Skala intensitas VI-VII MMI artinya, struktur bangunan standar bisa mengalami rusak sedang sampai berat. Skala intensitas III-IV MMI berarti semua orang merasakan tapi belum terjadi kerusakan.

BACA JUGA:Apa Itu Dele Challenge dan Kenapa Tantangan Ini Bisa Tiba-tiba Viral?

Gempa terjadi dalam rentang waktu 1 jam

Sebelum gempa besar 7 SR mengguncang pada Minggu (19/8) malam, Lombok lebih dulu diguncang gempa berkekuatan 5,4 SR pada puku 11.06 WIB dengan kedalaman 10 kilometer yang berpusat di 8,29 LS dan 116,62 BT di Lombok Timur.

Setelahnya hanya berselang 4 menit, dengan kekuatan 6,5 SR berkedalaman 10 kilometer dengan titik pusat -8,2 LS dan 116,66 BT.

Gempa 7 SR kemudian terjadi pada 21.56 WIB. Lalu pada pukul 22.28 gempa berkekuatan 5,8 SR dengan kedalaman 10 kilometer terjadi di -8,3 LS dan 116,56 BT. Gempa ini kemudian terus menerus disusul dengan gempa-gempa berukuran kecil.

Sampai pada pukul 23.37 WIB, gempa berkekuatan 5,5 SR dengan kedalaman 10 kilometer dengan titik pusat gempa terjadi di 8,25 LS dan 116,84 BT.

Begitulah sob, fakta-faktaseputar gempa besar yang kembali mengguncang Lombok kemarin. Kita doakan, supaya masyarakat di Lombok sana diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini, ya.

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Tag

Editor : Rizki Ramadan