Film Aruna dan Lidahnya Tawarkan Cerita Seru Berawal Dari Meja Makan

Jumat, 10 Agustus 2018 | 08:54
Syifa/Hai

Para cast dan crew film Aruna dan Lidahnya saat press conference film di Plaza Indonesia

HAI-Online.com - Kalau ngomongin tema film Indonesia, biasanya berkutat di cinta-cintaan, lucu-lucuan, tangis-tangisan, atau serem-sereman. Jarang banget ada film Indonesia yang ngambil tema unik kayak kuliner buat jadi jalan ceritanya. Satu film yang HAI inget, cuma Tabula Rasa

Untuk itu, film Aruna dan Lidahnya hadir kayak angin segar buat dunia film Indonesia, sob. Film yang diproduksi oleh Palari Films ini akan dirilis pada 27 September mendatang.

Film Aruna dan Lidahnya akan menceritakan Aruna (Dian Sastrowardoyo) yang ditugaskan bekerja berkeliling ke empat kota Indonesia sambil bertualang kuliner bersama kedua temannya, Bono (Nicholas Saputra) dan Nad (Hannah Al Rashid).

Saat menjalani tugasnya, Aruna bertemu dengan mantan rekan kerja yang pernah ia taksir, Farish (Oka Antara). Keempatnya terlibat dalam perjalanan penuh percakapan yang mengungkaplan kisah kehidupan dan rahasia terpendam.

Dalam perjalanannya ini, mereka bakal nyobain banyak banget makanan nusantara yang jarang dibahas banyak orang. Misalnya, Lorjuk yang adalah makanan khas Pamekasan, Bakmi Kepiting dari Pontianak, dan Nasi Cumi dari Surabaya. Di setiap makanannya mereka bakal menemukan sesuatu yang nggak terduga. Total jenis makanan, minuman, dan camilan yang tampil dalam film ada 21 jenis! Buat kalian yang suka banget makan, ini bakal jadi surga banget deh!

BACA JUGA:Review Film Hotel Transylvania 3: Kapal Pesiar Penuh Monster Yang Bikin Hepi

Selain pencarian makanan, film ini juga masukin banyak aspek personal dari tiap karakternya. Masing-masing karakter bakal digambarkan sebagai orang yang punya kegelisahan sendiri. Hal ini yang bikin film ini unik dan nggak cuman ngangkat kuliner sebagai fokus utamanya aja.

"Film Aruna dan Lidahnya tidak semata-mata membicarakan makanan sebagai objek. Di film ini meja makan menjadi tempat berkumpulnya manusia yang memungkinkan terjadinya perbincangan secara intim," ujar Muhammad Zaidy selaku produser.

Selain pendekatan yang unik, film ini juga menawarkan pengalaman baru buat para aktor dan aktrisnya, sob.Di film iniuntuk pertama kalinyaSaputra dan Dian Sastrowardoyo adusebagai sahabat dan bukan pacar atau gebetan

Adaptasi Lepas Novel

Film Aruna dan Lidahnya sendiri adalah film yang diadaptasi lepas dari novel berjudul sama karya Laksmi Pamuntjak. Diadaptasi lepas maksudnya adalah, film akan punya interpretasi berbeda dari novelnya.

Para karakter dalam novel akan diinterpretasikan ulang dalam film. Film ini juga akan menghadirkan beragam konflik yang sebelumnya nggak ada di buku. Intinya bakal banyak banget perubahan yang dilakukan antara novel dan film.

Perubahan yang cukup banyak ini uniknya nggak membuat Laksmi Pamuntjak sang penulis novel kecewa, sob. Doi sudah legowo sejak awal memutuskan novelnya akan difilmkan.

"Sejak awal saya sudah legowo. Kalau sebuah karya dialihbentukan, itu sudah jadi karya yang berbeda. Yang penting tetap setiap dengan spirit novelnya," ujar Laksmi saat ditemui di konferensi pers film Aruna dan Lidahnya di Plaza Indonesia, Kamis (9/8).

Laksmi juga memang nggak mau kalau novelnya difilmkan bukan sama Edwin. "Saat novel saya baru terbit, Edwin suka sama novel saya. Kita ngobrol, isi novel itu hal yang penting. Wawasan edwin pembaca sastra dan sutradara memang harus saya hargai."

Jadi, buat kalian yang emang suka merayakan makanan, nggak ada salahnya untuk nonton film Aruna dan Lidahnya yang bakal rilis di bioskop pada 27 September nanti, sob. Siap-siap laper ya!

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Tag

Editor : Rizki Ramadan