HAI-ONLINE.COM - Pada awal pekan ini, Google Maps merilis beberapa pembaruan untuk meningkatkan pengalaman pengguna menjajal peta digital. Misalnya saja, penambahan status baterai pada fitur “location sharing”, serta rekomendasi restoran yang dianggap cocok dengan pengguna. Menutup pekan ini, Google Maps pun merilis pemutakhiran antarmuka. Kalo biasanya pengguna melihat peta dalam dua dimensi (2D), kini sudah dalam tiga dimensi (3D) atau disebut “3D Globe Mode”. Google sesumbar 3D Globe Mode memberikan perspektif yang lebih akurat soal Bumi dalam bentuk bulat. Raksasa Cupertion itu menyebut skala tiap wilayah pun lebih presisi dalam 3D ketimbang 2D.
Cek: Segera Rilis di Android, Fortnite Nggak Bakal Ada di Play StoreSalah satu contohnya, Greenland tampak sama besarnya dengan Afrika ketika dilihat dari perspektif 2D. Padahal, ukurannya jelas berbeda dan pengguna bisa melihatnya ketika secara full di-zoom out.
With 3D Globe Mode on Google Maps desktop, Greenland's projection is no longer the size of Africa. Just zoom all the way out at https://t.co/mIZTya01K3 ???????? pic.twitter.com/CIkkS7It8d— Google Maps (@googlemaps) August 2, 2018
Google Maps mengumumkan pemutakhiran antarmuka layanannya melalui akun Twitter personalnya (@googlemaps), sebagaimana dihimpun KompasTekno, Minggu (5/8/2018).Perubahan antarmuka ini bisa dibilang nggak signifikan dibandingkan fitur-fitur lain yang dirilis Google Maps sepanjang pekan. Akan tetapi, hal ini sekaligus mengindikasikan bahwa Google adalah pendukung bumi bulat, bukan bumi datar. Untuk sementara, Google Maps 3D Globe Mode cuma tersedia untuk akses dekstop. Belum jelas kapan bakal dibawa pula ke aplikasinya. Kita tunggu saja.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Google Maps Tampilkan Bumi Bulat, Tak Datar Lagi"