HAI-ONLINE.COM - Gempa berkekuatan 7.0 skala richter (SR) dengan kedalaman 15 kilometer yang berpusat di darat 18 kilometer barat laut Lombok Timur, NTB, Minggu (5/8) mengakibatkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan. Sejumlah orang bahkan berada di dalam gedung ketika gempa terjadi.Sebetulnya, rasa panik dan kalut wajar saja bila muncul saat terjadi gempa, apalagi saat kamu berada di tingkat atas sebuah gedung tinggi. Namun, tindakan apakah yang harus kita lakukan setelahnya? Menurut Kolonel (Mar) Bambang Suryo Aji, Direktur Operasi Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan), hal utama yang penting adalah nggak panik alias tenang. Rasa panik hanya akan membuat gaduh dan nggak sigap mengambil keputusan. Setelah itu, jauhilah dinding kaca atau lampu dan usahakan cari jalan keluar dari gedung sesuai jalur yang ditentukan atau diarahkan petugas.“Nggak dibenarkan menggunakan lift saat terjadi gempa," tegas Bambang, Selasa (23/1/2018). Menggunakan lift saat terjadi gempa sangat berbahaya bagi keselamatan karena dalam kondisi kritis bisa terjadi kerusakan pada sistem lift dan akhirnya terjebak.
Cek: Ini Sebenarnya Arti Gempa Megathrust Agar Nggak Kena Hoaks Melulu"Menggunakan tangga darurat sesuai jalur evakuasi yang ditentukan petugas gedung, serta mendahulukan warga difabel," lanjutnya. Apabila situasi memaksa kamu bertahan di dalam gedung, bersembunyilah di bawah meja atau perabotan yang kokoh sambil menunggu gempa berhenti. Apabila kamu nggak menemukan meja yang kokoh, lindungi wajah dan kepala kamu dengan kedua tangan, serta mencari tiang utama di dalam gedung.Bambang juga menghimbau pengelola gedung untuk mensosialisasikan jalur evakuasi gempa kepada penghuni atau pengunjung gedung. "Itu wajib dilakukan agar warga tahu harus ke mana dan melakukan apa saat gempa terjadi," katanya.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Melindungi Diri Saat Berada di Gedung Tinggi dan Terjadi Gempa"