Kumpulan Cerita Unik dari Festival Musik Cadas Hammersonic 2018

Selasa, 24 Juli 2018 | 20:45
Doc. Rizky Abdu Rahman

Hammersonic 2018

HAI-Online.com - Salah satu band yang ditunggu-tunggu penampilannya di Hammersonic 2018 adalah H2O. Gerombolan hardcore punk lawas dari New York ini berhasil mengguncang Hammersonic 2018 Minggu malam (22/7) lalu.

Toby Morse, sang vokalis, dengan baju berwarna kuning serta personel lainnya mulai memasuki Empire Stage sekitar pukul 18.30 dengan diiringi teriakan “H2O! H2O! H2O!” oleh kerumunan penonton.

Doc. Rizky Abdu Rahman
rarNonamez

Hammersonic 2018

Lagu-lagu pembuka mulai dikumandangkan. Penonton mulai ugal-ugalan. Sulit untuk tetap diam ketika melodi mereka begitu kencang. Terbukti, sepanjang acara penonton terus menggila di setiap lagu. Cirle Pit, moshing, dan crowd surfing terus menerus dilakukan.

Para personel H2O pun bermain dengan sangat energik. Sesekali Toby turun dari panggung menghampiri kerumunan penonton untuk bernyanyi bersama dengan jarak yang lebih intim.

Malam itu H2O membawakan lagu-lagu andalan mereka seperti “Nothing to Prove”, “Sunday”, “1995”, “Fairwheather Friend”, dan tak lupa “What Happened” sebagai lagu penutup.

CEK JUGA NIH:Galeri Foto dari Momen-Momen Seru dalam Gelaran Hammersonic 2018

Sebelum menuju belakang panggung, H2O berpamitan kepada penonton dan mengucapkan terimakasih kepada Indonesia atas kesempatan ini. Dirasa belum puas, penonton meminta encore dengan berteriak “We want more!” beberapa kali.

Sayang, karena waktu yang nggak cukup H2O tetap menuju belakang panggung. Setelah H2O, masih ada Dead Kennedys, Ihsahn, Deadsquad, serta In Flames menanti untuk disaksikan.

Bukan cuma H2O, yang unik dari Hammersonic 2018. Hal seru lainnya juga hadir sejak siang hari. Nggak hanya metal saja, aliran-aliran punk pun mendapat tempat sendiri pada gelaran Hammersonic 2018 ini.

Sebut saja Marjinal, band punk yang sudah nggak asing lagi namanya ini, menjadi pemberi warna baru di Hammersonic 2018. Marjinal membuka penampilannya di siang hari sekitar pukul dua waktu setempat.

“Oi, oi, oi”, sapa Mike, sang vokalis kepada para penonton yang hadir. Nggak pake lama, Marjinal langsung membuka penampilan mereka dengan lagu andalan mereka, yaitu “Negeri Ngeri”.

Doc. Rizky Abdu Rahman
rarNonamez

Hammersonic 2018

Marjinal memang nggak salah membuka penampilan mereka dengan “Negeri Ngeri”. Hampir semua penonton di depan panggung berteriak bersama menyanyikan lagu ini. Bahkan tercipta circle pit di tengah-tengah kerumunan walau tak terlalu besar dan hanya sebentar.

Ada momen menarik terjadi siang itu. Marjinal membawakan lagu yang berisikan tentang dukungan mereka untuk negara Palestina. Mendengar ini, para penonton pun bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi mereka. Karena waktu yang terbatas, Marjinal hanya membawakan 4 lagu siang itu.

“Hukum Rimba” dikumandangkan sebagai lagu terakhir mereka. Nggak sedikit penonton yang kecewa karena Marjinal hanya membawakan beberapa lagu saja. Namun kekecewaan itu langsung dibayar dengan penampilan band cadas selanjutnya seperti Eternal Rest, Noxa, Revocation, dan band cadas lainnya. Penonton puas!

Selain itu, ada juga penampilan unik dari Mexico, Brujeria. Dibuka dengan lagu "Witch Doctor" Brujeria sukses guncang Jakarta untuk yang pertama kali. Band supergrup asal Tijuana, Mexico ini tampil pukul 16.00 di Main Stage setelah St. Loco bermain di Hammer Stage.

Allen
Allen

Hammersonic 2018

Mereka tampil maksimal, walaupun drum-nya sedikit ada kendala dan walaupun tanpa sang bassist Shane Embury (Napalm Death). Brujeria sangat senang tampil di Indonesia.

Brujeria menjelaskan bahwa mereka disambut hangat di Indonesia, tetapi nggak di Amerika Serikat. Lalu Brujeria dan penonton mengacungkan jari tengah lalu meneriakan "F**k D. Trump!".

Mereka membawakan lagu hampir 1 jam penuh, melantunkan lagu andalan mereka La Le Dey Plomo, Viva Presidente Trump, Brujerizmo sampai Matando Güeros. Pertunjukan mereka ditutup oleh lagu Marijuana yang nggak lain adalah lagu parodi versi deathgrin-nya Macarena.

Ada hal menarik soal Juan Brujo sang vokalis! Juan Brujo nggak seperti yang kalian lihat di Google maupun di Instagram yang gendut, garang, keji, apalagi ditambah "machete" andalannya. Faktanya dari awal pertunjukan Juan selalu tersenyum dibalik lubang bandana bendera Mexico khas-nya.

Semoga aja keseruan-keseruan diatas bisa muncul lagi di gelaran Hammersonic berikutnya. Mengingat, ada kabar tentang kelanjutan Hammersonic yang belum pasti.

Ya, semoga aja Hammersonic bahkan festival musik keren di Indonesia makin banyak lagi. Setuju, dong?

Penulis: Fiqri dan Allen (HAI School Crew)

Editor : Rian Sidik

Baca Lainnya