Ini 5 Fakta Api Abadi Mrapen yang Bakal Jadi Api Asian Games

Kamis, 19 Juli 2018 | 14:00
Kompas.com

Api Abadi Mrapen

HAI-ONLINE.COM - Perhelatan kompetisi olahraga bergengsi Asia, Asian Games, bakal digelar di Indonesia pada tanggal 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang.

Kota-kota besar seperti Jakarta dan Palembang bakal jadi pusat dari perayaan beberapa cabang olahraga dari negara-negara Asia ini.

Di setiap pagelarannya, kompetisi Asian Games selalu diwarnai dengan sebuah api yang menandakan dimulainya kompetisi ini.

CEK JUGA:Ini 4 Pencetak Gol Termuda dalam Sejarah Panjang Piala Dunia

Yap, Api Asian Games, yang disatukan dengan api abadi dari Mrapen, Jawa Tengah.

Mrapen sendiri merupakan destinasi wisata di mana kamu bisa melihat api abadi yang nggak pernah padam sejak puluhan tahun lalu.

Berikut ini adalah fakta-fakta terkait Api Abadi Mrapen:

1. Kerap Dijadikan Sumber Api Obor Agenda Nasional

Beberapa agenda nasional seperti Pesta Olahraga Internasional Ganefo pada 1 November 1963, Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996, menggunakan api abadi dari Mrapen untuk obornya.

2. Digunakan oleh Umat Buddha

Setiap merayakan Hari Raya Waisak, umat Buddha menggunakan api abadi untuk obor yang dipakai saat upacaranya.

3. Sempat Milik Warga

Status lokasi objek wisata Api Abadi Mrapen ini sempat dimiliki oleh warga, di mana masyarakatnya berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan.

Pada 2012, tanah dari objek wisata Api Abadi Mrapen ini dibeli oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah.

4. Sejarah Munculnya Api Abadi

Konon katanya, menurut legenda, api abadi ini mulai muncul ketika Sunan Kalijaga, sang pemimpin Demak, mengalahkan Majapahit untuk mencari mata air demi prajuritnya yang kelelahan.

Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya ke tanah dan kemudian dari tanah menyemburkan api yang sampai saat ini nggak pernah padam itu.

5. Dekat Sumber Air

Nggak jauh dari lokasi api abadi tersebut, Sunan Kalijaga terus mencari sumber air buat para prajuritnya. Akhirnya, ia kembali menancapkan tongkatnya ke tanah dan menemukan sumber airnya.

Yap, sumber air itu bernama Sendang Dudo, memiliki kedalaman 2 meter dan diameter tiga meter.

Tag

Editor : Fadli Adzani

Sumber Kompas.com