Tenaga Nggak Pernah Drop, Ini Rahasia Sistem Transmisi di MotoGP

Kamis, 19 Juli 2018 | 10:30

Rossi vs Nicky

HAI-Online.com - Kalo nonton MotoGP, pastinya kita sering dibikin melongo soal data telemetri para pembalap.

Gokil, motornya bisa berakselerasi sampai kecapatan lebih dari 300 km/jam dengan waktu yang bener-bener singkat.

Mantapnya lagi, tenagamesin enggak pernah drop dan perpindahan gigi juga cepat banget. Ternyata ada rahasia di transmisiMotoGP yang terkenal sangat canggihdan mahal.

Teknologi ini dikasih nama seamless-shift gearbox(SSG) yang pertamakali diperkenalkan di balap F1.

Cara kerja SSG itu gini, sob. Jadi SSG ngurangin gejala netral atau loss yang sering terjadi waktu ngelakuin perpindahan transmisi.

Jadi, bisa bikin transfer tenaga nggak terhenti sementara menuju roda belakang. Pada SSG ini transmisi nggak perlu berada diposisi netral tadi ketika berpindah.

CEK JUGA NIH:Aneh! Di Negara ini Nyetir Sambil Pakai Kacamata Hitam Didenda

Dengan SSG, transmisi mulai berpindah pada posisi transmisi berikutnya, sementara posisi transmisi yang digunakan masih bekerja, dan melepaskan gigi transmisi yang digunakan sebelumnya sebelum gearbox mengunci pada posisi transmisi yang dituju.

Ini berarti ada dua keuntungan, pertama mesin terus menyalurkan tenaga menuju roda belakang saat perpindahan transmisi (tidak ada jeda).

Kedua meminimalisir gejala putaran mesin melonjak saat perpindahan transmisi seperti halnya pada gearbox konvensional.

Secara sederhananya transmisi SSG ini bikin perpindahan gigi lebih cepat dan halus.

Pertanyaannya seberapa cepat kah SSG ini berfungsi?

Tim MotoGP mengklaim penggunaan SSG bisa mempercepat proses pergantian transmisi 0,012 detik.

Katakanlah dalam 1 putaran, pembalap melakukan 30 kali perpindahan transmisi, dan SSG mempersingkat waktu 30 x 0,012 = 0,36 detik setiap lapnya. Buset, setengah dektik lebih dikitlah kalo di rata-rata.

Meski pun cuma sedikit, kecepatan sedetik apa pun adalah hal berharga buat olahraga balapan.

Jika pada awalnya sistem SSG ini cuma berfungsi saat pada menaikan ke gigi tinggi saja, sekarang sudah dikembangkan agar bisa berfungsi juga buat nurunin ke gigi lebih rendah.

Editor : Rian Sidik

Baca Lainnya