Apa Itu Phubbing dan Gimana Efeknya Terhadap Kehidupan Sosial Remaja?

Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:36

Fenomena phubbing pada remaja

HAI-ONLINE.COM - Terlalu asyik dengan gadget dan nggak "peduli" dengan lingkungan sekitar ternyata dapat memunculkan rasa benci dan cemburu. Situasi di atas disebut "phubbing" atau situasi di mana kita merasa diabaikan oleh lawan bicara kita karena mereka lebih memilih sibuk dengan gadgetnya. Menurut ahli, situasi ini nggak bisa dianggap enteng karena dapat membahayakan kehidupan sosial mendasar kita. Misalnya kurang menghargai diri sendiri dan hilangnya rasa memiliki. Dampak phubbing tersebut terungkap dalam sebuah penelitian terbaru di jurnal Applied Social Psychology. Penelitian tersebut menyatakan, 9 dari 10 cewek di Amerika sebagian besar menggunakan gadget dalam aktivitas harian mereka. Artinya, phubbing telah jadi hal yang sangat umum di Amerika.Adalah Varoth Chotpitayasunondh dan Karen Douglas, ilmuwan dari Universitas Kent di Amerika yang mengamati efek dari phubbing. Mereka meneliti 128 remaja cewek di Amerika yang berusia rata-rata 19 tahun. Dalam penelitian ini, para ahli meminta peserta untuk menonton film animasi berdurasi tiga menit dan peserta membayangkan diri mereka sedang berinteraksi langsung dengan tokoh di film tersebut. Peserta hanya bisa membaca gerak bibir si tokoh dalam film dan nggak mendengar apa yang mereka ucapkan.Para ahli menerapkan tiga situasi, pertama adalah tokoh di dalam film nggak menggunakan gadget selama percakapan. Kedua, perhatian tokoh film beralih ke gadget dan menghabiskan percakapan dengan peserta sambil bermain dengan gadget mereka. Terkadang secara berkala tertawa dan tersenyum ketika melihat sesuatu di gadget. Lalu yang terakhir adalah tokoh di film tetap terlibat dengan peserta yang sedang "diabaikan" dan terkadang di selingi interaksi tanpa gadget. Lalu, para peserta diminta untuk menilai tentang percakapan dan bagaimana perasaan mereka saat mengalami interkasi sosial seperti itu. Hasilnya, 128 peserta menganggap interaksi sosial mereka semakin memburuk seiring dengan bertambahnya situasi "phubbing", baik secara kualitas atau makna hubungan sosial mereka.Para ahli meyakini, "phubbing" mengakibatkan pengucilan sosial, mirip dengan situasi saat membuat orang lain hanya makan sendirian di kantin atau nggak membalas telepon orang lain. Situasi ini hanya terjadi ketika terjadi dalam interkasi sosial secara langsung, artinya saat bertatap muka atau senggaknya secara nggak sengaja bertemu dan berinteraksi. Meski begitu, Chotpitayasunondh dan Douglas mengarisbawahi bahwa pembuktian mereka tentang "phubbing" nggak serta merta mencegah norma lainnya, seperti pelecehan dari orang lain. Para ahli menyarankan untuk penelitian lebih lanjut terkait mekanisme sosial tersebut. Dikutip dari Digest.bps.org, Rabu (4/7/2018), penemuan tersebut hanya menguraikan pemahaman kita tentang dampak "phubbing" di dalam aktivitas kita sehari-hari dan terkadang kita nggak menyadarinya.Baca Juga: Menurut Penelitian, "Puasa" Medsos Bisa Mengurangi Stres Tapi Meninggalkan Medsos Bisa Bikin Kita Depresi

Tag

Editor : optimization

Sumber Kompas.com