HAI-ONLINE.COM-Bagi yang sering mendenger atau menyimak kata-kata motivasi mengenai hidup atau karir dari para motivator pastinya udah nggak asing lagi dengan kata mencari passion untuk menjalanin hidup agar lebih sesuai dengan keinginan.
Tapi, ternyata dalam sebuah makalah baru, para psikolog justru mengatakan untuk nggak mencari passion lagi. Sementara orang yang niatnya baik ketika menyarankan untuk menemukan passion, itu sebenarnya adalah saran yang buruk.
Mengapa? Karena keyakinan pada gagasan bahwa passion adalah sesuatu yang tetap, lengkap, dan sudah terbentuk.
Hal itu sebenarnya dapat menghambat kemampuan orang untuk mengembangkan minat mereka.
Pesan untuk menemukan passion umumnya memiliki maksud agar kita jangan terlalu khawatir tentang bakat.
Jangan tunduk pada tekanan untuk status atau uang.
Serta untuk menemukan apa saja yang bermakna dan menarik bagi diri sendiri.
Sayangnya, kepercayaan yang ditimbulkan pesan ini dapat merusak perkembangan kepentingan individu.
Dalam studi baru, O'Keefe, bersama dengan rekan-rekan dari Universitas Stanford, melakukan serangkaian eksperimen.
Mereka menguji sejauh mana kepentingan individu dapat diperbaiki dengan teori tetap dan teori pertumbuhan.
Dalam satu eksperimen, siswa dikategorikan sesuai dengan minat mereka: STEM (sains, teknologi, engineering/ rekayasa, matematika) & seni/ kemanusiaan.
Semakin banyak siswa yang dihadapkan pada hal yang hanya mereka sukai, maka akan sedikit pula mereka dapat menikmati membaca artikel dari luar minatnya.
Sedangkan dalam hal pendidikan dan memperbaiki diri sendiri di dunia interdisipliner, manfaat dari mindset berkembang/ teori pertumbuhan lebih bagus daripada teori tetap.
"Banyak kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan bisnis terjadi ketika orang menggabungkan bidang yang berbeda-beda," kata psikolog Gregory Walton.
Yakni ketika orang melihat hubungan baru antara bidang yang mungkin belum pernah dilihat sebelumnya.
"Jika Anda terlalu sempit dan berkomitmen pada satu bidang, minat dan keahlian Anda bisa terhambat untuk tumbuh," lanjutnya.
Karena itu, tim mengatakan kita harus memberi tahu orang untuk mengembangkan passion mereka, bukan untuk mencari dan menemukannya.
Mungkin saran untuk mencari passion hanya sebuah kata-kata, namun kita harus lebih aktif dalam mengembangkan passion.
Bukan mengambil sikap pasif, karena ia merupakan proses kreatif.
Artikel ini pertama kali terbit di Intisari.grid.id degan judul "Ini Kata Psikolog Lho: Berhantilah Mencari 'Passion' dan Lakukan Ini Sebagai Gantinya"