Kisah Kiper Timnas Iran yang Mampu Menepis Penalti Cristiano Ronaldo

Sabtu, 30 Juni 2018 | 10:00
Wikimedia Commons

Alireza Beinranvand

HAI-ONLINE.COM - Kiper timnas Iran, Alireza Beinranvand, yang sukses menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo ternyata memiliki kisah hidup di masa lalu yang cukup memilukan.

Penjaga gawang timnas Iran, Alireza Beinranvand, mampu mencuri perhatian dengan menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo pada menit ke-53 dalam laga terakhir grup B kontra Portugal di Stadion Monrovia, Selasa (26/6/2018) dini hari WIB.

Laga Iran kontra Portugal ini harus berakhir imbang 1-1 dan memastikan tim asuhan Carlos Quieroz harus angkat koper dari Rusia.

CEK JUGA:5 Akun Instagram Bule yang Sering Di-tag Netizen Indonesia Karena Username-nya

Iran sebenarnya tampil cukup apik di Piala Dunia 2018 dengan mampu mengumpulkan empat poin di Grup B.

Namun empat poin yang dikumpulkan Iran gagal membantu mereka lolos ke babak 16 besar karena kalah bersaing dengan Spanyol dan Portugal yang mampu mengumpulkan lima poin.

Alireza Beinranvand sendiri bisa dibilang menjadi salah satu bintang utama Iran mampu menyulitkan Portugal dan Spanyol di Grup B.

Kesigapan kiper Pasepolis ini mampu membawa Iran hanya kebobolan dua gol dalam tiga laga.

Selain mampu menahan tendangan penalti Cristiano Ronaldo, Alireza Beinranvand juga mampu tampil apik saat Iran menang 1-0 atas Maroko dan hanya kebobolan satu gol saat kalah 0-1 dari Spanyol.

Di balik kecermelangan Alireza Beinranvand di Rusia, ternyata penjaga gawang 25 tahun ini menyimpan kisah hidup di masa lalu yang cukup memilukan.

Dikutip BolaSport.com dari Guardian, Beinranvand lahir di Sarabias, Lorestan, dari keluarga penggembala domba yang sering berpindah tempat tinggal.

Masa kecil Beinranvand dihabiskan dengan menggembala domba.

Jika ada waktu luang, sang penjaga gawang mengisi waktunya dengan bermain sepak bola dan Del Paran.

Del Paran adalah permainan lempar batu jarak jauh khas Iran.

Berkat Del Paran jugalah Beinranvand memiliki kemampuan melempar bola yang cukup baik sebagai penjaga gawang.

Ketika Beinranvand berusia 12 tahun, keluarganya menetap di Sarabias dan ia mulai berlatih di klub lokal.

Memulai bermain sebagai penyerang, Beinrenvand terpaksa menjadi penjaga gawang kala kiper tim masa kecilnya tersebut cedera.

Beinrenvand yang menjadi kiper dadakan justru tampil gemilang dan akhirnya memutuskan untuk menjadi penjaga gawang.

Namun sang ayah sama sekali tak mendukung keinginan Beinrenvand menjadi penjaga gawang.

Ayah Beinranvand menyuruh anaknya untuk bekerja daripada bermain sepak bola.

"Dia bahkan merobek pakaian dan sarung tanganku dan aku bermain dengan tangan kosong beberapa kali," ujar Bienranvand dikutip BolaSport.com dari Guardian.

Untuk mengejar mimpinya menjadi penjaga gawang, Beinrenvand harus kabur ke Teheran dengan meminjam uang ke saudaranya.

Di Teheran, pria kelahiran 21 September 1992 ini hidup ala kadarnya yang membuatnya bahkan harus tidur di depan pintu sebuah bar.

"Saya tidur di dekat pintu bar dan ketika saya bangun di pagi hari saya melihat koin yang dijatuhkan orang untuk saya,” kata Beinranvand.

"Mereka mengira aku pengemis! Yah, aku sarapan enak untuk pertama kalinya sejak lama,” tutur dia.

Kiper 25 tahun ini kemudian harus melakoni beberapa pekerjaan seperti pencuci mobil dan penyapu jalan untuk bisa menyewa tempat tinggal dan bermain di klub Neft Tehran.

Dia sempat dilepas oleh klub asal Teheran tersebut lantaran cedera usai berlatih dengan tim lain. Beinrenvand akhirnya kembali memperkuat Neft Tehran setelah pihak klub menelpon akan menerima kembali jika tak bergabung dengan klub lain.

Karier Beinranvand perlahan mulai menanjak di Neft Tehran.

Kemampuan lemparan jarak jauh yang Beiranvand miliki berkat berlatih Del Paran membuatnya menjadi penjaga gawang yang spesial.

Nama Beinranvand mulai menjadi buah bibir usai ia sukses membuat assist dari sebuah lemparan sejauh 70 meter saat menghadapi Tractor Sazi.

Pada 2015, Beinranvand sukses menjadi kiper nomor satu Iran menggeser Alireza Haghighi.

Setahun kemudian, tepatnya pada Mei 2016, Beinranvand meninggalkan Neft Tehran dan bergabung dengan klub raksasa Iran, Pasepolis.

Kini dengan penampilan apiknya di Piala Dunia 2018 bisa jadi dongeng kehidupan Beinranvand akan berlanjut dengan bermain di Eropa.

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul "Kisah Alireza Beinranvand, Mantan Penyapu Jalan yang Sukses Gagalkan Penalti Cristiano Ronaldo".

Editor: Taufan Bara Mukti Sumber: theguardian.com

Editor : Fadli Adzani

Sumber : bolasport

Baca Lainnya