7 Pemain yang Performanya Lebih Bagus Saat Bareng Timnas Ketimbang di Klub

Senin, 25 Juni 2018 | 14:00

Lukas Podolski

HAI-Online.com - Ada banyak pertimbangan kenapa seorang pemain bisa masuk ke skuat tim nasional. Nggak jarang, penampilan pemain bareng klub di ajang domestik jadi satu dari sekian hal yang diperhitungkan.

Beberapa waktu lalu, kita dikejutkan dengan beberapa pemain yang nggak dipanggil tim nasional padahal di klub mereka punya performa yang luar biasa.

Sebut nama-nama macem Radja Nainggolan, Leroy Sane, dan Mauro Icardi yang jadi 'korban seleksi alam' ajang internasional.

Uniknya, ada beberapa pemain yang justru malah lebih bagus main bareng timnas ketimbang di klub. Entah karena faktor keberuntungan atau apa, mereka yang biasa-biasa aja di klub malah ngeluarin skill terbaiknya kalo lagi ajang bela timnas.

Dilansir dari FourFourTwo, ini dia 7 pemain yang malah lebih keren main bareng timnas padahal biasa-biasa aja di klub. Cekidot!

1. Lucas Podolski (Jerman)

Lukas Podolski

Sebenarnya Podolski bukan pemain hebat tapi juga bukan pemain cupu di Bayern Munich atau Arsenal. Kalo ngelihat sepak terjangnya di klub, Poldi emang bukan pemain kelas dunia.

Tapi bareng Der Panser, doi jadi pemain dengan jumlah gol terbanyak ketiga setelah Gerd Muller dan Miroslav Klose dengan jumlah 49 gol.

Poldi juga ngantongin jam terbang ketiga terbanyak setelah Lothar Matthaus dan Klose. Lebih jauh lagi, jebolan klub Cologne itu emang pemain yang serba bisa di lini depan.

Jadi target man bisa, second striker ayo, jadi winger juga oke!

2. Eduardo Vargas (Chille)

Eduardo Vargas

Kalo lo nganggap kalo Chille cuma punya Alexis Sanchez dan Arturo Vidal, lo salah besar. Chille masih punya Eduardo Vargas yang penampilannya nggak pernah ngecewain bareng timnas.

Vargas dua kali nyabet top scorer Copa America berturut-turut. Doi nyabet penghargaan itu pada 2015 dan 2016. Vargas juga jadi 'biang kerok' atas kegagal Spanyol di Piala Dunia 2014.

Bareng timnas Chille doi ngoleksi 'jam terbang' sebanyak 82 pertandingan dengan 35 gol. Anehnya, doi gagal total di Napoli, Valencia, QPR, dan Hiffenheim. Saat ini, Vargas merumput di Tigres di Liga Mexico.

3. Mauricia Isla (Chille)

Mauricio Isla

Selain Vargas, ada Isla yang kurang lebih ngalamin nasib yang sama.

Isla mengoleksi 100 penampilan, dan tampil bagus di dua turnamen Piala Dunia. Sama kayak Vargas, perannya penting buat gelar bersejarah Copa America di tahun 2015 dan 2016.

Karier klubnya menurun setelah meninggalkan Udinese pada tahun 2012. Isla jadi pajangan bangku cadangan di Juventus, terdegradasi dengan QPR, dan terpuruk di Marseille.

Doi sekarang main di Fenerbahce abis satu musim yang biasa-biasa saja di Cagliari, keadaan yang menyedihkan buat seorang pemain berbakat macam Isla.

4. Fabio Grosso (Italia)

Fabio Grosso

Bisa dibilang Piala Dunia 2006 adalah momen paling bersejarah buat Fabio Grosso. Bek kiri Italia ini secara luar biasa jadi kunci kemenangan Gli Azzurri. Di semifinal, Grosso bikin satu gol di menit 119 yang bikin Jerman sebagai tuan rumah tersingkir.

Saat final kontra Prancis, Grosso yang gagah perkasa bagai perwira jadi aljogo penalti penentu kemenangan Italia.

Anehnya, Grosso bermain di divisi yang lebih rendah sampai ia berusia 23 tahun dan nggak dapet banyak sorotan di Perugia dan Palermo.

Setelah Piala Dunia, doi gabung ke Intertapi nggak sukses-sukses amat. Terus Grosso jalanin karier yang agak buruk di Lyon dan Juventus. Karier klubnya bisa dibilang sebagai kegagalan. Tapi buat tim nasional, Grosso adalah pahlawan.

5. Anders Svensson (Swedia)

Svensson

Coba tebak siapa pemain Swedia dengan penampilan terbanyak? Kalo lo jawabnya Zlatan Ibrahimovic itu salah besar! Nyatanya ada Anders Svensson yang punya koleksi penampilan lebih banyak dari Ibra.

Svensson yang kurang terkenal mewakili Swedia sebanyak 148 kali dari tahun 1999 hingga 2013. Gelandang cerdas dan berdedikasi ini nyetak 21 gol, termasuk tendangan bebas fenomenal yang mengugurkan tim favorit juara, Argentina, di babak grup Piala Dunia 2002.

Secara keseluruhan, Svensson pernah tampil di dua Piala Dunia dan tiga Euro. Tapi doi cuma pernah main bareng Southampton selama empat musim dan ngabisin sisa karirnya di Elfsborg.

6. Asamoah Gyan (Ghana)

Asamoah Gyan

Buat timnas Ghana, Gyan adalah seorang pahlawan. Gyan jadi pencetak gol terbanyakdalam sejarah tim nasional dengan 51 gol dari 106 pertandingan.

Sayagnya, doi gagal ngeksekusi tendangan penalti kontra Uruguay di babak perempat final Piala Dunia 2010. Tapi Gyan nyetak tiga gol di turnamen itu dan rekornya di kompetisi besar juga luar biasa.

Saat Piala Dunia 2014, Gyan bahkan nyetak gol saat kontra Jerman dan Portugal saat Ghana gagal lolos di fase grup. Buat karirnya di klub, doi jadi pemain yang biasa-biasa ajadi Udinese, Rennes, dan Sunderland, dan menyudahi kariernya di Uni Emirat Arab dan China.

7. Sergio Romero (Argentina)

Sergio Romero

Nasib kiper yang satu ini emang selalu jadi 'ban serep' di klub yang menjadi karirnya. Pertama di Monaco, Sampdoria, dan sekarang di Manchester United.

Tapi selama itu doi ngerasain tiga final selama karir internasionalnya. Final Piala Dunia 2014, dan final Copa America 2015 dan 2016. Singkatnya El Papi adalah kiper yang berbakat.

Sebenarnya Romero udah minta manajemen MU buat minjemin dirinya ke klub lain supaya bakatnya terlatih. Sayangnya Romero ngalamin cedera dan batal berangkat ke Piala Dunia 2018.

Artikel ini pertama tayang di FourFourTwo dengan judul "9 players who've been far better for their country than clubs"

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya