HAI-online.com - Tiga hari lagi lebaran, empat hari lagi Piala Dunia, tapi yang kita ramai bicarakan hari ini adalah pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump, pemimpin negara digdaya dan penuh kontroversi.
Sebelumnya, Trump kerap menunjukkan keengganan untuk bertemu Kim. Saat kampanye, sih, Trump bilang nggak ada masalah untuk ngobrol langsung dengan Kim. Tapi, saat sudah menjabat presiden, Trump bahkan sempat mengancam Kim jika melanjutkan percobaan misil dan nuklir dan menangkap warga Amerika yang ada di Korea Utara.
Di salah satu twitnya, Trump menyebut Kim sebagai "Little Rocket Man"
Akhirnya, mereka bertemu di Capella Hotel, Pulau Sentosa, Singapura. Saat pertama kali berhadapan, mereka berjabatan selama 10 detik sambil tersenyum. Lalu keduanya masuk ke dalam ruangan
"Senang bertemu denganmu, Presiden," kata Kim sambil duduk di sebelah Trump dikutip ABC.net.au.
"Saya merasa sangat baik. Kami akan melakukan diskusi besar dan pasti akan lancar," kata Trump kepada para wartawan, "Sebuah kehormatan bagi saya dan kami akan melangsungkan obrolan yang luar biasa."
"Tidak mudah untuk bisa sampai di sini. Ada sejumlah masalah di masa lalu yang menahan kaki kami dan kesalahpahaman serta praktik di masa itu yang menutup mata-telinga kami. Kami mengatasi semua itu dan sekarang kami di sini," Kim membalas
Keduanya bersalaman dan tersenyum sebelum berjalan masuk ke sebuah ruangan untuk ngobrol hanya ditemani penerjemah.
Sehari sebelumnya, dilaporkan Times, Trump mengaku akan keluar dari ruang jika saat pertemuan ia merasa Kim nggak serius menyerahkan senjata nuklirnya. "Saya pikir, di menit pertama saya bisa mengetahuinya. Saya rasa Kim Jong-Un mau melakukan sesuatu yang hebat untuk warga negaranya dan ia punya kesempatan serta tidak akan mendapatkan kesempatan itu lagi," kata Trump.
Dalam pertemuan yang berlangsung siang ini waktu Singapura, Trump dan Kim ngobrol selama 40 menit.
Dikutip Kompas.com, di pertemuan ini AS menyampaikan keinginannya agar Korut menyerahkan senjata nuklirnya secara penuh, terverifikasi dan nggak bisa dikembalikan lagi.
Pertemuan bilateral ini disebut bersejarah. Sudah sejak awal tahun ini, keduanya diharapkan bertemu. Baru pada 26 Februari, juru bicara Presiden Korsel sebut bahwa Korut bersedia bertemu dengan AS. Sehari setelahnya, AS pun bersedia juga diskusi dengan Korut. Pada 9 April, Trump menyatakan diri siap bertemu Kim Jong-un pada akhir Mei atau awal Juni.
HIngga pada 5 Juni kemarin, tempat pertemuan Trump dan Kim sudah ditentukan, sudah sejak 2 hari lalu, keduanya berada di Singapura