Belajar Dari Kasus Pencurian Koper Di Bandara Oleh Remaj, Ini 4 Tanda Jika Temanmu Kleptomania

Rabu, 30 Mei 2018 | 20:45

Rekaman CCTV remaja pencuri koper di Bandara

HAI-ONLINE.COM– Kleptomania berasal dari dua kata, klepto dan mania. Klepto berarti mencuri, sedangkan mania bermakna sebuah kegemaran yang berlebihan. Penderita kleptomania biasanya sering mencuri di tempat umum. Mencuri biasanya dilakukan di supermarket atau mencuri barang punya teman sendiri. Kenapa orang bisa jadi kleptomania? Kleptomania bisa disembuhkan nggak sih? Bagaimana menghadapi teman yang kleptomania?

Orang menjadi kleptomania karena ada dorongan yang tak tertahankan untuk mencuri walaupun dia sebenarnya nggak membutuhkan barang tersebut. Bahkan kadang barang yang sudah dicuri nggak terlalu bernilai dan nggak dipakai oleh si kleptomania.

Penderita kleptomania biasanya akan menyangkal dirinya sakit dan mempertahankan diri jika dia dituduh mencuri alias nggak mau ngaku. Kebanyakan penderitanya justru malu dan takut untuk mencari perawatan dari gangguan kesehatan mentalnya ini.

Ada empat gambaran dari penderita kleptomania. Cek aja, nih! Siapa tahu ada penderitanya di sekitar kamu.

Penderita Nggak Mampu Menolak

Penderita nggak mampu untuk melakukan impuls (dorongan untuk bertingkah laku) yang dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Tingkah laku ini dilakukan secara spontan, bisa juga direncanakan. Beberapa penderita ada yang berusaha menolak, tapi ada juga yang setuju dan mengikuti dorongan ini.

Ada Rasa Cemas

Sebelum melakukan perbuatan itu, penderita merasa adanya tekanan untuk melakukan itu, mengalami kecemasan dan tekanan yang hanya dapat hilang dengan melakukan impuls tersebut. Bahkan, beberapa penderita merasa keinginan ini seperti rasa timbulnya gairah seksual.

Penderita Merasa Puas

Ketika mencuri, penderita merasa senang dan puas. Sama rasanya ketika dorongan seksualnya terpenuhi.

“Motivasi dari penderita kleptomania ini memang kepuasan. Yang pasti, sifat-sifat yang nggak biasa dan nggak lazim, karena orang itu merasa puas mengambil milik orang lain,” kata pakar psikologi, Niken Iriani LNH, M.Psi

Nggak Ada Rasa Kapok

Walaupun setelah mencuri timbul rasa takut dan menyesal, tapi dorongan untuk mencuri akan muncul lagi secara spontan atau saat sedang depresi atau stres, sehingga perilaku kleptomania terus berulang.

“Kalau dia merasa sukses mengambil barang milik orang lain dan nggak ada yang tau, ini jadi kebiasaan. Dia juga nggak merasa kapok, apalagi kalau selalu berhasil,” terang pakar psikologi dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Surakarta ini.

Tag

Editor : Rizki Ramadan