Aneh tapi Nyata! 10 Klub Ini Sukses Juara di Eropa, tapi Gagal di Liga

Rabu, 23 Mei 2018 | 14:15
EMPICS Sport

Real Madrid's Fernando Morientes lifts the trophy and leads his team as they celebrate winning the m

HAI-Online.com - Minggu dini hari nanti, jadi ajang penentuan siapa jawara Eropa musim ini. Entah yang antara Real Madrid atau Liverpool yang bakal jadi juara, kedua tim bukan jawara di liganya masing-masing.

Logikanya, kalo jago di liga, bakal jago juga di level Eropa. Ajaibnya, ada banyak klub yang berhasil menyabet prestasi di level Eropa, padahal mereka nggak juara liga.

Athletico Madrid udah ngebuktiin hal itu di musim ini. Harus puas jadi runner up LA Liga, mereka berhasil nyabet Piala UEFA Europa League.

Hmmmm, sejatinya ATM nggak sendirian. Dilansir dari FourFourTwo, ini dia 10 tim yang juara di Eropa padahal nggak terlalu bagus di Liga. Cekidot!

1. Real Madrid 1955/1956

Seandainya Madrid juara UCL musim ini yang berstatus bukan juara liga, hal itu bukan hal baru buat Madrid. Dalam kejuaraan Eropa yang masih bertajuk European Club Championship, Los Blancos berhasil menjuarai kompetisi antar Eropa itu.

Waktu itu Madrid masih diperkuat Alfredo Di Stefano yang ngoleksi 24 gol. Sayangnya, Madrid harus puas duduk di peringkat tiga dengan Athletico Bilbao yang jadi juaranya.

Sedangkan posisi runner up dihuni sama Barcelona.

CEK JUGA NIH:Morata dan Fabregas Nggak Masuk Skuad Timnas Spanyol untuk Piala Dunia

2. Eintracht Frankfurt 1979/1980

DPA
DPA

(L) Eintracht Frankfurt's Bum Kun Cha holds the UEFA CUP aloft to the delight of the thousands of fa

Entracht Frankfurt adalah klub yang nggak ada habisnya dibantai klub-klub tanggung musim itu macam Bayern Muenchen dan Bayern Monchengladbach. Mereka harus finis di peringkat ke sembilang, dengan jarak 18 poin dari juara Bayern Muenchen.

Meski begitu di kancah Eropa mereka berhasil mukul Monchengladbach di leg kedua final kompetisi Eropa.

3. Tottenham Hotspurs 1983/1984

S&G and Barratts
Sport and General

Ossie Ardiles celebrates with a toy smurf after Spurs win in the UEFA Cup against Anderlecht

Menjalani musim yang 'biasa aja' Tottenham harus finis di peringkat delapan Liga Inggris. Saat itu Liverpool yang jadi juaranya. Namun The Lily Whites berhasil ngamanin trofi UEFA Cup pada musim 1984.

Saat itu Spurs berhasil ngalahin Anderlecht di final Piala UEFA. Pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 secara agregat berlanjut ke drama adu penalti. Tony Park kiper Tottenham saat itu berhasil ngelakuin banyak penyelamatan gemilang.

4. Inter Milan 1993/1994

EMPICS Sport
Steve Morton

L-R: DENNIS BERGKAMP & WIM JONK, INTER-MILAN, CELEBRATE BEATING CASINO SALZBURG

Musim ini Inter berhasil ngamanin posisi Liga Champions. Tapi jangan lupa, saat musim 1993/1994, mereka cuma beda satu poin di bawah zona degradasi.

Tapi di level Eropa, Inter berhasil menang atas Austria Salzburg di final Piala UEFA dengan skor 2-0 secara agregat.

UDAH TAU BELUM?Ternyata, Ini Menu Berbuka Puasa Benzema yang Viral di Instagram

5. Schalke 1996/1997

Bundesliga musim 1996/1997 adalah Bundesliga terburuk buat Schalke. Mereka ketinggalan 28 poin dari Bayern Muenchen dan harus finis di posisi akhir klasemen 12.

Tapi mereka berhasil buktiin jati diri di kompetisi Eropa. Mereka berhasil ngalahin Inter Milan lewat adu penalti ajang Piala UEFA. Awalnya Schalke udah unggul 0-1 di leg pertama. Tapi Ivan Zamorano berhasil nyetak satu gol di leg kedua.

6. Real Madrid 1997/1998

EMPICS Sport
Tony Marshall

Real Madrid's Fernando Morientes lifts the trophy and leads his team as they celebrate winning the m

LA Liga musim 1997/1998 didominasi oleh Barcelona yang 11 poin lebih unggul di atas Real Madrid. Saat itu Jupp Heynckes yang menukangi Madrid dipecat meskipun udah bawa Los Blancos ngeraih The Big Ears pertama mereka sejak 1966.

Kalo inget betapa parahnya performa Madrid saat itu, gelar ke Eropa ke delapan buat Los Blancos saat itu adalah hal yang luar biasa. Mereka ngalahin Dortmund dengan skor 2-0 di leg kedua perempat final UCL dan ngalahin Juventus dengan skor 1-0.

7. Real Madrid 1999/2000

EMPICS Sport
Mike Egerton

Real Madrid's Raul (c) scores the third goal of the game as Valencia goalkeeper Santiago Canizares (

Buat Madrid, melempem di liga itu nggak masalah. Yang penting ganas di Eropa. Ini kali ke sekian Madrid berhasil buktiin kalo cupu di liga belum tentu loyo di kompetisi Eropa.

Saat musim 1999/2000, mereka cuma finis di peringkat kelima LA Liga. Dipimpin oleh Vicente Del Bosque, Madrid berhasil ngalahin Bayern Munich dan MU di laga perempat final dan semi final. Setelah itu Los Blancos ngelibas Valencia dengan skor 3-0.

8. Liverpool 2004/2005

EMPICS Sport
Matthew Ashton

Liverpool's Jerzy Dudek saves the final penalty from AC Milan's Andrei Shevchenko

Istanbul seketika menjadi stadion angker saat itu. Kenapa bisa gitu? Nih, di EPL mereka cuma bisa finis di peringkat kelima di belakang Everton.

Namun di Liga Champions mereka berhasil meraih juara. AC Milan yang saat itu udah unggul 0-3 harus 'ikhlas' kena epic comeback Liverpool yang berhasil ceplosin tiga gol juga ke gawang Milan.

Pertandingan berlanjut ke adu penalti dan The Reds pun menang. Tega, tega, tega, tapi harus dilakukan!

9. Milan 2006/2007

AP
Luca Bruno

** FOR USE WITH YEAR END AS DESIRED--FILE ** AC Milan coach Carlo Ancelotti is carried shoulders hig

AC Milan yang musim 2006/2007 dilatih Ancelotti punya skuad yang brilian. Tapi mereka harus susah payah bertahan di Serie A. Tapi mereka selalu berhasil ngasih sport jantung kalo udah berkompetisi di Eropa.

Di musim itu, mereka berhasil balas dendam ke Liverpool di UEFA Champions League dengan skor 2-1 dan ngeraih juara.

10. Chelsea 2011/2012

Imago
imago sportfotodienst

FUSSBALL SAISON 2011/2012 CHAMPIONS LEAGUE FINALE FC Bayern Muenchen - FC Chelsea London 19.05.2012

Pemecatan pelatih demi pelatih terjadi saat Chelsea ngelewatin musim 2011/2012. Di EPL mereka cuma finis di posisi ke enam saat MU menjadi juara Liga Inggris.

Lewat tangan dingin Roberto Di Matteo, Chelsea berhasil ngalahin Bayern Muenchen di final UCL kala itu, di mana Didier Drogba menjadi pahlawannya.

Tag

Editor : Rian Sidik

Sumber fourfourtwo.com