Bukan Dongeng! Ini 4 Kisah Penemuan Harta Karun di Dunia Nyata

Rabu, 23 Mei 2018 | 16:00
Intisari

Ini 4 kisah harta karun yang beneran ada

HAI-Online.com - Pernah nggak berpikir nemuin harta karun dan kayak di film-film? Well, harta karun nggak cuma ada di dongeng, lho.

Dilansir dari Intisari Online, ada kisah-kisah penemuan harta karun yang bener-bener nggak terduga dan beneran ada.

Berikut 5 kisah harta karun yang bukan cuma dongeng. Bahkan beberapa di antara 'nunggu' buat ditemuin. Penasaran? Langsung cek aja, nih!

1. Danau Michigan Gold

Danau Michigan ternyata nggak cuma sekadar danau di Amerika Serikat. Danau itu ninggalin sebuah kisah tentang harta emas batangan milik GeorgeAlexander Abbott, mantan wakil presiden Hackley National Bank yang meninggal pada 1921.

Konon tahun 1890-an sebuah mobil boks penuh emas yang dicuri dari Konfederasi dan berjuang nyebrangin Danau itu dengan kondisi badai besar.

Menurut cerita, mobil itu karam sampai ke dasar danau Michigan.

UDAH TAU BELUM?Aneh tapi Nyata! 10 Klub Ini Sukses Juara di Eropa, tapi Gagal di Liga

2. The Reynold Gang Loot

Tenang, Reynold yang satu ini bukan geng-nya Deadpool. Hehehe..

Tapi menurut kisah,Geng Reynolds adalah sekelompok prajurit setia berjuang buat Konfederasi. Tapi kebanyakan orang-orang berpikir kalo mereka berjuang buat sekelompok penjahatkejam yang pengen tajir.

Konon kelompok nimbun harta yang sangat berlimpah dan disembunyiin di sekitar Gunung Logan.

Pemimpin John Reynolds, anggota terakhir geng yang bertahan hidup, meninggal pada 1871. Sebelum meninggal, Reynold ngasih tahu lokasi emas itu buat rekannya saat itu, Albert Brown.

Tapi, menurut legenda, Brown nemuin kalo kebakaran hutan atau tanah longsor udah bikin lokasi harta karun jadi nggak jelas.

Sampe sekarang, nggak satu pun yang bisa nemuin harta karun itu.Jadi, kemungkinan besar masih ada di sekitar Gunung Logan 'antah berantah'.

3. Emas dari The Llangantes

Cerita bermula saat pada 1532, conquistador Spanyol Francisco Pizarro mimpin penyergapan terhadap Kekaisaran Incadi Cajamarca dan nangkep penguasa mereka, Atahualpa.

Dengan ancaman dibunuh, Atahualpa nawarin buat ngasih emas dan perak ke Pizarro. Pizarro kemudian setuju. Akhirnya suku Inca ngumpulin emas dan perak buat nebus pemimpinnya.

Pizarro sampe parno gitu mikir terlalu bahaya ngebiarin Atahualpa tetep hidup. Akhirnya Atahualpa dibunuh dan kabar kematian pemimpin Inca itu diketahui seluruh suku Inca.

Pasukan Pizarro kabarnya kabur nyembunyiin harta hasil rampasannya itu ke Gunung Llangantes di Ekuador.

Lima puluh tahun setelah kematian Atahualpa, seorang pria Spanyol bernama Valverde jadi kaya dalam semalam ketika orang Inca ngasih tau doi tentang lokasi harta karun tersebut.Dia menulis 'Derrotero de Valverde', petunjuk menuju harta karun.

Seorang ahli botani Inggris bernama Richard Spruce dikatakan telah menemukan gua itu menggunakan panduan Valverde pada pertengahan abad ke-19.

Begitu juga seorang pemburu harta karunbernama Barth Blake yang hilang secara misterius abis nemuin gua tersebut.

Sejak itu, banyak yang mencoba memburunya namun gagal menemukan lokasi itu lagi.Ada kemungkinan bahwa gempa bumi yang bikin gua itu hilang, dan nyembunyiin emasInca selamanya.

CEK JUGA NIH:Ngeri! Meskipun Kecil, Inilah 5 Hewan paling Mematikan di Dunia

4. Harta Karun Ezperanza

Tahun 1816, dikisahkan kapal SpanyolEzperanzaberlayar ke Antillen dengan muatan emas, perak, dan permata yang dijarah bajak laut dari Peru.

Di tengah perjalanan, mereka kena badaiyang berakibat matahin tiang kapal. Makanya Ezperanza jadi sasaran empuk bajak laut.

Kapal itu diserang, dijarah, dan ditenggelamkan.Dalam perjalanan ke Macao, kapal yang menjarah Ezperanza juga kena badai, kehilangan arah, dan hancur ke dalam terumbu karang di sekitar Palmyra Atoll.

Para perompak yang nemuin kapal itu bagi-bagi harta dari kapal itu,dan ninggalin sebagian besar di pulau itu, dan seorang kru yang selamat menulis surat-surat tentang harta karuntersebut.

Seratus tahun kemudian, orang yang memiliki surat-surat itu, bernama William Foster, ngasih surat-surat itu keHonolulu Star-Bulletin, yang menerbitkan laporan itu.

Tag

Editor : Rian Sidik

Sumber intisari