Bukan Miliarder, Ini Cita-cita Bill Gates Waktu Masih Muda

Rabu, 23 Mei 2018 | 12:45
Kompas.com

Bukan Miliarder, ini Cita-cita Bill Gates waktu muda

HAI-Online.com - Banyak orang yang kenal Bill Gates sebagai pendiri Microsoft. Gara-gara bisnisnya, Bill Gates pernah nyabet gelar orang terkayak di dunia versi Forbes.

Tapi, penasaran nggak, sih, sama cita-cita Bill Gates waktu masih bujang? Hehehe..

Dilansir dari Kompas.com, Gates pernah ngungkapin cita-citanya mahasiswa Universitas Harvard. Doi awalnya bercita-cita jadi professor matematika.

"Hey, saya murid yang baik dan karena itu saya sebaiknya menjadi profesor matematika," ungkap Gates. Menurutnya, matematika sangat menarik, karena sukar dipecahkan.

"(Matematika) adalah masalah tersulit untuk dipecahkan, dan Anda tahu, saya suka masalah sulit," aku Gates.

Pria kelahiran 28 Oktober 1955 itu ngeraih kesuksesan di umur yang sangat muda yaitu 20 tahun. Tapi Gates ngaku, nih, kalo sebelumnya dia pernah minder jalanin bisnisnya dan takut jatuh miskin gara-gara rugi bandar, sob!

"Gagasan tentang Microsoft yang akan menjadi perusahaan besar, saya sendiri tak pernah terpikir," jelas Gates.Tapi lewat dukungan sahabatnya Paul Allen, Gates nekunin programming komputer yang sebenarnya bukan bidang dia.

Gates dan Allen memang bukan satu almamater. Allen sendiri nerusin studi ilmu komputer di Washington State University. Tapi keduanya udah temenan saat sekolah di Lakeside School.

BACA JUGA:Piala Dunia 2018 Diprediksikan Jadi yang Terakhir Bagi 5 Pemain Ini

Mereka kembali lagi sebagai programmer komputer di salah satu perusahaan software Honeywell pada musim panas 1974. Setahun setelahnya, mereka berhasil ngembangin software microcomputer pertama dari adaptasi bahasa programming komputer populer saat itu yaitu BASIC.

Gates dan Allen kemudian menjalin kontrak sama perusahaanelektronik Amerika, Micro Instrumentation and Telemetry System (MITS)."Itu adalah saat yang tepat untuk drop out dan benar-benar membangun Microsoft untuk pertama kalinya sebagai sebuah bisnis," ujar Gates. Milih drop out di tengah-tengah perkuliahan emang bukan keputusan gampang, sob!

Baru selangkah ngerintis perusahaan, Gates dirundung dilema gara-gara perusahaan teknologi panutannya yaitu Digital Equipment dan Wang tumbang di Amerika Serikat.

Kejadian itu bikin Gates ngambil keputusan yang sangat hati-hati. "Saya selalu khawatir karena orang-orang yang bekerja untuk saya lebih tua dibanding saya dan memiliki anak, saya bilang 'bagaimana jika kita nggak mendapat bayaran, apakah saya bisa memenuhi gaji Anda'," kenang Gates.

Gates pun bilang kalo doipernah maksa dirinya buat nggak ngoreksi dan benerin pekerjaan rekan kerjanya. "Saya bilang ke diri saya, 'baiklah, kita akan menjual kode yang tidak saya edit', dan itu sangat sulit bagi saya, tapi bisa mengatasinya," ujarnya.

Di depan mahasiswa mantan alma maternya, Bill Gates pun bilang,"Semua hal itu berisiko. Jangan pernah lewatin kesempatan yang datang."

See? Kesukesan itu buah dari proses yang panjang, sob! Kalo lo ngedapetin secara 'instan' pasti hilangnya 'instan' juga.

Dan penting juga buat punya partner kerja yang bisa dipercaya. Soal hubungan lo sama rekan kerja buat diajak kerja sama bakal nentuin juga jalannya perusahaan lo nanti.

See you on top, guys!

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya