HAI-online.com - Lukman Septiadi, guru SMK Kesatrian Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah terekam sedang menampar seorang muridnya. Video rekamannya itu akhirnya viral.
Nggak lama setelahnya, sang guru membuat video berisi klarisifikasi tentang aksinya. Di video tersebut ia juga mengajak 9 siswa yang sudah menjadi korban penamparannya untuk menyaksikan klarifikasi.
Ia mengaku bahwa benar dirinya yang terekam video sedang menampar muridnya. Namun, ia bilang bahwa aksinya itu karena sebelumnya sudah disetujui oleh muridnya.
"Saya mengerti sekali dalam hati kamu berkecamuk, ingin membalaskan dendam kamu ke saya atau ingin melaporkan saya ke polisi," katanya kepada para murid, "Tapi kita sudah berjanji dulu tadi ya, kita sama-sama sudah ngerti kenapa saya melakukan itu."
Lalu ia berharap murid-muridnya bisa menganggap penamparan itu sebagai peringatan atas kenalakan mereka.
"Sekarang dengan hati yang tulus saya minta maaf sama kalian kalau misalnya memang itu menyakiti hati kalian,"
"Apakah kalian menerima maaf saya?"
Pertanyaan itu dijawab serempak oleh para murid korbannya, "Insha Allah menerima."
"Semuanya menerima. Kita sudah saling memaafkan. Semuanya yang ada di sini, kita sudah saling memaafkan," tandas guru itu.
Menurut laporan BanyumasNews.com, kesembilan siswa tersebut antara lain adalah ML, HNR, AS, IJW, A, AP, MI, VA dan FF. Sang guru geram lantaran mereka meninggalkan kelas untuk sarapan di kantin.
Sebelum memanggil satu-persatu murid tersebut, sang guru menelpon wali kelas ke sembilan anak tersebut untuk memukul.
Seorang siswa merekam aksi tersebut. Sang guru memanggil murid ke depan kelas, lalu sebelum menamparnya keras ia mengelus-elus pipi muridnya sebagai ancang-ancang.
Kepala sekolah SMK Kesatria, Agung Budiono, menyatakan kalau pelaku kini sudah dilaporkan ke polisi dan dinonaktifkan dari posisinya