HAI-ONLINE.COM - Saat berada di Bumi, kalau lagi sedih, menangis adalah hal yang mudah dilakukan. Namun, bagaimana dengan para astronot yang sedang berada di ruang angkasa? Apakah mereka juga bisa menangis seperti kita yang sedang ada di Bumi?
Kita tahu bahwa kondisi di ruang angkasa nggak sama dengan kondisi di permukaan Bumi. Sebab, di sana nggak ada gaya gravitasi, yang membuat benda-benda melayang.
Lalu, bagaimana saat astronot menangis? Apakah air matanya bisa menetes? Yuk, kita cari tahu jawabannya!
Menangis di RuangAngkasa
Seorang astronot bisa saja hidup selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun di ruang angkasa. Mereka hidup di pesawat luar angkasa atau di stasiun ruang angkasa.
Selama berada di ruang angkasa, tentunya ada waktu di mana mereka sangat merindukan rumah dan ingin sekali bertemu dengan keluarganya. Dalam kesedihannya, para astronot ini mungkin saja pernah menangis.
Namun, menangis di ruang angkasa ternyata nggak sama seperti orang yang menangis di Bumi.
Air Mata nggak Menetes
Ini bisa kita lihat dari video di bawah ini, yang dijelaskan oleh seorang astronot bernama Chris Hadfield. Melalui video tersebut, Chris Hadfield memang nggak sedang menangis.
Ia mencoba mencoba membuat air mata buatan dari cairan air mineral, untuk memperagakan bagaimana kalau seandainya mereka sedang menangis di ruang angkasa.Ya, mungkin kita bisa menganggap itu adalah air mata sungguhan. Namun, teman-teman mungkin bisa melihat apa yang terjadi.
Air mata tersebut nggak menetes ke bawah. Justru menumpuk di sekitar mata. Ini terjadi karena nggak ada gaya gravitasi di sana.
Bagaimana, ya, rasanya menangis dalam kondisi seperti itu?
Artikel ini pertama kali tayang di Bobo dengan judul "Ini yang Terjadi Jika Astronaut Menangis di Ruang Angkasa"