Sedih! 10 Bintang Sepak Bola Ini Nggak Pernah Meraih Gelar Juara dalam Karirnya

Kamis, 12 April 2018 | 07:30
Hai Online

Ini 10 Pemain Jago yang nggak Pernah dapat juara

HAI-Online.com - Hidup kadang begitu kejam, begitu kata pujangga. Rasanya ungkapan itu ada benarnya juga. Ada orang-orang yang udah berusaha mati-matian, tapi nggak dapet apa yang mereka impikan. Hal yang kayak gitu nyatanya ada juga di sepak bola.

Buang, deh, jauh-jauh pikiran sepak bola cuma urusan duit. Nyatanya nggak sesederhana itu. Para pemain yang jadi aktor utama dari permainan sepak bola, pengen hal yang lebih dari sekadar uang atau menjadi kaya.

Dalam hati kecilnya mereka pengen banget meraih gelar. Hal yang diinginkan selain 'duit' adalah juara. Namun nasib 10 pemain ini nggak semulus fulus yang didapat. Mereka punya skill, dan daya juang yang tinggi. Sayangnya takdir menggariskan mereka buat nggak dapat juara apa-apa.

UDAH TAU BELUM?Ada yang Aktif Bermain di Usia 51 Tahun! Ini Dia 5 Pesepakbola Profesional Tertua

Dilansir dari FourFourTwo, ini dia 10 pemain jago yang nggak pernah dapet juara apa-apa dalam karirnya. Cekidot!

1. Antonio Di Natale

Antonio Di Natale
Pemain yang 'terlambat bersinar' di Serie A ini satu dari sekian pemain yang nasibnya nggak beruntung. Pernah dua kali menyabet top scorer dan player of the year saat 2010, Di Natale main bareng Udinese dan nggak pernah ngerasain yang namanya juara. Cerita yang agak berbeda, saat doi ngebela Italia saat Euro 2012 silam. Saat final, Italia dibungkam dengan skor empat gol tanpa balas. Doi cuma pernah ngerasain 'juara tanpa piala'.

2. Matt Le Tissier

Salah satu analisis sepakbola di Sky Sport ini juga punya nasib yang sama. Le Tiss hanya bermain buat satu klub yaitu Shouthampton. Punya skill luar biasa, terutama tendangan jarak jauhnya. FYI, Le Tiss pernah menyabet tiga kali Goal of The Month. Sayangnya, Le Tiss nggak pernah gubris kesempatan buat main di luar Soton. Terakhir doi cuma bisa dapat runner up Full Members' Cup yang kompetisinya udah nggak ada sejak 1992.

3. Bernd Schneider

Bern Schneider
Dijuluki "The White Brazilian", Schneider jadi pemain Bayern Leverkusen hampir sepuluh tahun lamanya. Doi pernah nganterin Leverkusen sama final Liga Champions, dan jadi pemain dengan assist terbanyak di kompetisi itu. Bareng timnas Jerman, doi cuma pernah ngerasain juara tiga di World Cup 2006. Duh, nasib!

4. Jermain Defoe

Jermain Defoe
Di mana pun Defoe berkarir, kayaknya doi emang ditakdirkan nggak juara apa-apa. Salah satu pencetak gol terbanyak di EPL ini cuma punya gelar runner up Community Shield 2008. Empat tahun bareng Tottenham Hotspurs, doi malah ninggalin The Lily Whites yang seminggu kemudian ngalahin Chelsea di final FA Cup. Lima tahun bareng Portsmouth, Defoe balik lagi ke Spurs. Saat doi balik ke White Hart Lane, Portsmouth malah juara FA Cup.

5. Len Shackleton

Len Shackleton
Dijuliku "Clown Prince of Soccer", Shackleton adalah satu dari sekian pemain sepakbola yang masih ngerasain kompetisi sepakbola dalam suasana peperangan. Doi ngabisin karirnya bareng Newcastle dan Sunderland. Debutnya bareng The Magpies, doi langsung bikin 6 gol. Shackleton nyaris ngerasain gelar Divisi Pertama 1949/1950 kalo nggak disalib satu poin sama Sunderland.

6. Socrates

Socrates
Ngoleksi banyak penghargaan individu di kompetisi sepakbola Brazil, ironisnya Scorates nggak pernah ngerasain juara di kompetisi profesional mana pun. Padahal doi main di klub elite Brazil macam Corinthians dan Botafogo. Paling hebat, Socrates pernah ngerasain runner up Copa America gara-gara Brazil kalah sama Uruguay.

7. Johnny Haynes

Johnny Haynes
Pele pernah ngungkapin sesuatu soal Haynes. "Dia adalah pengober terbaik yang pernah saya lihat," ujar Pele. Bareng Fulham, Haynes ngoleksi 158 gol dari 658 pertandingan. Doi juga jadi pemain pertama yang dapat bayaran 100 poundsterling per minggu. Sayangnya, doi nggak pernah cium satu piala pun.

8. Legihton Baines

Leighton Baines
Ada momen saat Baines jadi bek yang diidam-idamkan di Inggris. Bek kiri yang punya kecepatan lari dan umpan set piece yang akurat jadi daya tarik buat klub-klub Inggris kebanyakan. MU pernah tertarik boyong Baines. Sayangnya doi memilih bertahan di Everton. Tahun 2009, Baines ada pihak yang kalah saat final FA Cup. Doi juga ngoleksi medali banyak medali runner up Piala Liga bareng Wigan. Tapi saat pensiun, doi nggak bisa banggain piala apa pun.

9. Joe Baker

Joe Baker
Lahir di Skotlandia tetapi memiliki orangtua asal Liverpool, Baker jadi pemain yang main bareng timnas Inggris tanpa main di liga terlebih dahulu. Gara-gara permainan bagusnya, Torino hubungin doi dan gabung bareng Denis Law di Italia. Setelah bikin banyak ulah, doi balik ke Inggris join ke Arsenal. Antara lain, kecelakaan mobil yang serius, mogok makan, dan nonjok fotografer di pinggir lapangan. Baker ngga terpilih di skuad Inggris saat Piala Dunia 1966 dan cuma dapet runner up di Divisi Pertama bareng Nottingham Forest di musim berikutnya.

10. Clive Allen

Clive Allen
Berkarir dari 1980-1990, Clive Allen pernah berkarir di klub elite Inggris saat itu antara lain QPR, Tottenham Hotspurs, dan West Ham United. Allen hampir dapet juara FA Cup dua kali. Pertama, saat doi bela QPR dan kalah sama Spurs. Lima tahun kemudian doi join Tottenham, Allen ngoleksi 49 gol bareng Spurs dan cuma bisa sampe posisi tiga di Liga Premier Inggris. Tottenham juga kalah sama Arsenal di semi final Piala Liga. Saat final FA Cup yang kedua, Tottenham kalah dari Conventry.

Tag

Editor : Hai Online

Sumber fourfourtwo.com