HAI-Online.com - Industri musik Indonesia saat ini butuh banyak pilihan sajian musik yang berbeda. Sebabnya jelas, untuk menghindari "pasar" yang terlalu homogen, dan ditakutkan akan mengakibatkan "konsumen" bosan dan lebih memilih "produk" import dari luar negeri.
Kurang lebih bakal kaya gitu kalo kita membahas industri musik "sidestream" Indonesia saat ini secara sedikit serius. Yap, hari ini, kebanyakan band, terutama yang baru terbentuk cenderung berkiblat pada kesuksesan band-band besar sebelumnya, dan menelan mentah konsep serta sajian musiknya. Kalo kondisi macam ini berkelanjutan, bakal "nggak sehat", lho.
Nah, kalo di awal pembahasan kita agak serius nggak apa-apa ya, soalnya HAI bakal membahas band HAI Demos Reborn terpilih yang sajian musiknya agak unik dan genre yang mereka pilih sebenarnya jauh dari kata populis. Jadi, guys, nggak pake basa basi lagi, yuk kita kenalan sama Tiger Paw.
CEK JUGA NIH:#HAIDEMOSREBORN : Elegi Si Pengumbar Kesepian dari Depok dengan Folk
Buat yang masih asing dengan Tiger Paw, band dengan tampilan nyentrik ini berasal dari Jogjakarta, dan diperkuat oleh Brande El Tigre (Vokal), Sambung (gitar), John (gitar), Uzumakiarai (Drum), dan Ryan Bastard (Bas). Musik mereka? Heavy and Fast!
Yap, secara tampilan mereka yang glam rock, bakal mengingatkan kitakan band-band legendaris seperti Kiss atau Motley Crue, tapi kalo soal musik, mereka lebih ngebut, lebih dekat dengan materi-materi yang dibawakan oleh Iron Maiden atau Helloween, untuk lokalnya, ya 11-12 dengan Power Metal! Full speed!
Sekali lagi, kehadiran band seperti Tiger Paw layak diapresiasi, kerena mereka berani memberikan warna lain dalamekosistem industri musik sidestream Indonesia. Di Indonesia sendiri, kehadiran Tigerpaw memperlengkap sajain serta konsep bermusik sejenis yang sebelumnya dibawakan Gribs atau mungkin Seuriues yang pernah sangat terkenal di era pertengahan 2000-an lalu.
Di awal 2018 ini, Tiger Paw baru aja merilis EP mereka yang bertajuk House Power 13. Kali ini kita akan membahas salah satu single jagoan di ini album tersebut berjudul Joker.
Joker sendiri bercerita tentang sebuah kondisi di lingkungan para pelajar Yogyakarta yang sempat diwarnai oleh tindakan destruktif beberapa anak muda dan pelajar yang bikin kota pelajar jadi nggak nyaman. Buat yang belum tau, di Yogya sempat viralnya kasus “Klitih”. Single Joker ini merupakan simbol dari fenomena ini dan akronim dari Jogjakarta Kliteh Raya. Anomali dari citra kota ini sebagai kota pelajar.
Meskipun tema yang diangkat cukup "serius", dalam sisi aransemen Tiger Paw sukses memberikan kesan cadas dengan musik super ngebut yang asik. Lengkingan suara dari Brande El Tigre makin menguatkan ambience yang coba dibangun untuk lagu ini.
Keseriusan mereka dalam bermusik sudah teruji di berbagai festival dan kompetisi band kaliber nasional yang telah mereka jajal. Harusnya, sih, dengan pengalaman tersebut dan usaha untuk membuka networking lebih luas, Tiger Paw bisa berkembang dan menjadi satu band cadas yang bakal diperhitungkan di industri musik Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Terlepas dari genre yang dimainkan, Sheila On 7 dan Endank Soekamtibisa dijadikan contoh, kalo band asal kota pelajar selalu punya potensi untuk sukses dan menjadi band yang dicintai di seluruh negeri. Beberapamodalnya udah dimiliki Tiger Paw, unik dan tampil beda diantaranya.So, what next Tiger Pow?
Mencoba untuk merilis lagu yang lebih "jualan" atau konsisten dengan sajian musik cadas?Apapun yang mereka pilih, Tiger Paw udah layak untuk jadi sorotan dan dikenal lebih banyak orang di Indonesia!