Siap-Siap! Tren Jual Beli Barang Second Diprediksi Bakal Tinggi

Senin, 09 April 2018 | 09:00
Hai Online

Di sekolah berhemat, di luar sekolah baru deh jajan-jajan. Dan yang paling banyak dibeli para remaja SMA adalah outfit, bro.

HAI-Online.com -Kalau selama ini lo masih ragu untuk melakukan jual beli barang "preloved" atau second, kayaknya harus udah mulai yakin nih. Pasalnya penjualan barang-barang bekas berkualitas secara online terus meningkat loh. Penggeraknya juga disinyalir oleh kita sebagai generasi milenial.

Berdasar laporan situs jual beli barang bekasThredup,pasar barangprelovedaliasseconditu senilai 441 miliar dollar pada 2022 dan sekitar 49% merupakan pakaian. Jumlah ini bahkan diprediksi mengalahkan ritelfast fashion,seperti Zara, H&M, atau Forever21. Pertumbuhannya pun bakal 24 kali lebih cepat dibanding industri ritel tersebut.

UDAH TAU BELUM?Terungkap! Ini Dia Harga Jaket Denim Jokowi Saat Touring ke Sukabumi

Nah, ternyata bro kita sebagai generasi mileniallah yang dianggap sebagai generasi paling impulsif dalam berbelanja.Rata-rata kita mempensiunkan barang setelah 1-5 kali dipakai. Sebanyak 77% dari generasi milenial juga bilang lebih suka membeli produk daribrandyang peduli pada lingkungan.

Data juga menyebutkan, sekitar 40% anak muda berusia 18-24 tahun membeli barang bekas pada 2017. Mereka juga berpikir bahwa menjual barang-barang yang nggak terpakai juga bisa mengurangi "sampah" dan menghasilkan uang. Setuju?

Kini, situs-situs jual beli barangsecondpun kian memposisikan dirinya sob sebagai alternatif berkesinambungan darifast fashionyang diketahui nggak ramah lingkungan dan pada buruh pabriknya.

Pada 2017 lalu, di Amerika Serikat sendiri industrifast fashionmenguasai 9% pasar, sedangkan produksecondsekitar 6%. Nantinya pada 2027 angka tersebut bakal berubah, yaitu pasar produksecondnaik jadi 11% danfast fashion10%.

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.comhttps://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/06/110000820/tren-jual-beli-barang-preloved-diprediksi-kalahkan-toko-ritel

Tag

Editor : Hai Online

Sumber Kompas.com