HAI-online.com -Kamis (05/04) kemarin, temen-temen kita di SMAN 2 Malang melakukan unjuk rasa besar-besaran di halaman sekolahnya untuk menuntut pencopotan kepala sekolahnya yang sering berkata kasar kepada murid.
Demo ini akhirnya menyita perhatian Dinas Pendidikan Jatim dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Negeri Kota Malang hingga akhirnya kepala sekolah dicopot.
Berikut ini adalah fakta-fakta yang perlu kamu ketahui tentang kejadian kemarin:
1. Siswa Demo Di Lapangan Sekolah
Ratusan siswa berkumpul di lapangan sekolah dengan menunjukkan sejumlah spanduk yang bertuliskan pesan protes untuk kepala sekolah. Beberapa bunyinya adalah:
"#RetnoOut" "Kami butuh pemimpin bukan penindas" "Jangan jadikan sekolah ladang bisnis"
Rizqi, salah satu siswa berkata," Kami menyuarakan apa yang pantas kami perjuangkan. Ini kelelahan kami. Kami adalah anakmu bukan musuhmu bukan juga orang yang pantas kamu hina.
2. Kepala Sekolah Sering Berkata Kasar Dan Dianggap Menindas
Kepsek Retno Dwi dituntut warga sekolah karena dinilai sering melakukan perbuatan nggak pantas. Ia sering berkata kasar, menggunakan kata "anak setan", "bodoh", "miskin", dan "jelek" kepada siswa yang menurutnya melanggar aturan. Tak hanya itu, ia juga sering menampar murid.
Guru pun beberapa kali dibentak di depan murid-murid.
Lalu, ia menerapkan peraturan yang nggak wajar. Misalnya, guru dan siswa dilarang ke kamar mandi saat kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.
Terakhir, ia diduga bermain uang di sekolah. Ia menetapkan pendaftaran ulang semester sebesar Rp 1 juta tanpa toleransi keterlambatan dan memotong uang beasiswa indonesia pintar sebesar Rp 500.000
3. Akhirnya Dicopot dari Sekolah Dan Dimutasi
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman, resmi mencopot Retno Dwi sebagai kepala sekolah SMAN 2 Malang.
Sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan memang sudah sering menerima laporan tentang kepala sekolah ini.
"Saya sudah satu tahun dapat laporan-laporan dari pengawas, dari orangtua, ya, surat-surat yang masuk ke kami. Tadi saya tanya beberapa MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) di Malang, beliaunya itu pernah menjabat di SMAN 5 juga mau didemo. Pernah menjabat di SMAN 3 juga mau didemo. Kemudian dijadikan pengawas, kemudian dijadikan kepala sekolah lagi, itu akhirnya yang terjadi," katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com.
Saiful lalu menarik posisi Retno Dwi ke cabang dinas yang ada di kota Malang.
"Anak-anak itu demonya harga mati. Kepada sekolahnya harus dicopot. Saya langsung perintahkan supaya kepala sekolahnya ditarik ke cabang dinas dan kami isi dengan pelaksana tugas," katanya. Sementara ini, pelaksana tugas Kepala SMAN 2 Kota Malang adalah Tri Suharno. Tri pernah menduduki kepala di sekolah tersebut pada 2003 hingga 2005. Saat ini, Tri menjadi Kepala SMAN Taruna Nala Jawa Timur di Kota Malang.
Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com