Jika Lo Adalah Pelaku atau Korban Toxic Relationship, Ini Yang Perlu Dilakukan Untuk Memperbaiki Diri

Jumat, 06 April 2018 | 02:45
Rizki Ramadan

Kekerasan Dalam Pacaran

HAI-online.com - Toxic relationship atau hubungan berracun itu adalah istilah untuk menyebut suatu hubungan yang merugikan salah satu pihaknya. Celakanya, fenomena ini sering kita lihat di remaja yang pacaran. Bentuk 'racun'-nya pun macem-macem, bisa berupa pacar yang posesif, pacar yang suka memaksa untuk melakukan hubungan seksual, pacar yang suka nyebar foto pribadi pacarnya, hingga pacar yang suka membentak hingga memukul.

Kalau kamu adalah pelaku atau korban daritoxic relationship,yang pelu kamu lakukan adalah keluar dari hubungan itu. Tapi, kadang emang nggak gampang

“Untuk keluar dari hubungan (yang toxic) nggak bisa sendiri, perlu orang lain,” tambah Keith.

Mula-mula harus berani bicara. Cari teman, orang tua, atau pihak lain seperti komunitas yang bikin lo nyaman untuk cerita terkait hal yang telah dialami. Saat menjadi korban kekerasan, lo perlu support system yang baik. Perlu ada dukungan yang berarti dari sekitar.

“Harus pergi secepatnya ketimbang mempertahankan hal-hal menyakitkan,” ujar Uli.

BACA JUGA:Remaja Dan Sexting: Dianggap Tanda Sayang, jadi Mantan Foto Disebar

Selain itu, jangan membebankan diri untuk merubah sikap seseorang dan malah membuat lo sulit keluar dari suatu hubungan yang menyudutkan lo. Cari juga aktivitas-aktivitas lain yang bisa bawa hidup lebih semangat dan positif.

Memang belum ada aturan khusus yang membahas kekerasan dalam pacaran, tapi lo bisa menyeret peristiwa ke ranah hukum lewat beberapa aturan lain. Contohnya kalau tersebarnya foto atau video syur dengan UU ITE. Dalam hal ini, lo bisa minta bantuan lewat berbagai lembaga hukum. Selain itu, ke depannya mesti paham soal kekerasan dalam pacaran. Seperti konsekuensi atau bahayanya kasih foto-foto syur ke pacar dan bentuk deteksi dini lain adanya kekerasan dalam pacaran.

Bagi lo yang nggak mengalami langsung, tapi melihat teman jadi korban, perlu adanya kesadaran dan keaktifan juga. Mulailah untuk peka dan mengajaknya berbincang. Tapi, jangan ada pemaksaan dan penyudutan ya dalam cerita itu. Selain itu bicarakan permasalahan tersebut dengan pihak yang dirasa lewat dapat bersikap objektif dan bijak.

Sedangkan bagi lo yang merasa jadi pelaku kekerasan dalam pacaran, kayaknya sudah saatnya lo sadar. Minta maaf mungkin bisa jadi langkah awal untuk menebus kesalahan lo.

Selain itu, saatnya paham juga kalau hal-hal negatif yang lo lakukan bisa berujung fatal. Mulai dari trauma dan depresi ke pacar, luka fisik, sampai jeratan hukum yang bisa lo terima. Khusus untuk lo yang suka menyebarkan foto atau video syur pacar, saatnya menghentikan tindakan itu. Meskipun hanya di-share ke grup, itu sudah bisa dijerat bentuk penyebaran pornografi loh!

Tag

Editor : Rizki Ramadan