Kisah Billy Monger, Pebalap Remaja dengan Kedua Kaki Diamputasi yang Berhasil Naik Podium di Debut Comeback

Sabtu, 07 April 2018 | 08:00
Alvin Bahar

Billy Monger

HAI-ONLINE.COM - Nggak harus paham otomotif atau jadi fans racing untuk tau kalo balapan punya resiko besar. Membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi, meski sudah dilengkapi dengan alat pengaman berteknologi tinggi, tetap saja punya peluang untuk apes dan celaka.

Namun yang namanya passion, nggak bisa dihalangi dengan hal apapun. Resiko memang selalu “jadi teman” ketika seseorang memutuskan jadi pebalap.

Hal tersebut juga sudah disadari oleh Billy Monger. Dirinya baru berusia 17 tahun ketika memutuskan ikut F4 British Championship, melalui JHR Developments, pada 2016 lalu. Ia bukanlah pemula yang buruk. Pada kejuaraan tahun itu, ia dapat 3 podium, dan berhasil berada di peringkat 12.

Setahun setelahnya, ia tetap berada di tim tersebut. 16 April 2017 jadi hari yang bakal ia selalu ingat sepanjang hidupnya. Pada balapan di Donington, ia mengalami kecelakaan fatal yang membuat dua kakinya diamputasi.

Dari kamera di mobil Billy Monger tampak bagaimana dia menabrak keras mobil lain di depannya yang diyakini dikendarai oleh pebalap Finlandia Patrik Pasma. Kendaraan Pasma ini diyakini telah berhenti di jalur depan Billy secara mendadak, sehingga Billy tak sempat menginjak rem dengan cepat. Komentator menggambarkan kecelakaan itu sebagai hal yang mengerikan. Billy nggak bisa melihat mobil Pasma, yang rusak. Bendera merah kemudian dikibarkan setelah insiden itu terjadi.

Billy berada di kendaraan itu selama lebih dari 90 menit setelah kecelakaan. Ambulans baru datang setelahnya. Monger dikatakan telah dikeluarkan sekitar pukul 2:30 sore itu terlihat saat mobilnya telah diletakkan di belakang truk dan dibawa pergi. Penyiar ITV4 melaporkan telah mengkonfirmasi Billy sadar sesaat setelah tabrakan. Balapan kemudian dilanjutkan kembali sekitar pukul 3 sore.

Tragedi yang terjadi sebulan sebelum ulang tahun Billy ke-18 tersebut bikin cedera parah di kedua kaki pemilik julukan Billy The Whizz tersebut. Tim dokter yang menangani Billy memutuskan mengamputasi kedua kaki sang pebalap muda. Billy yang mengalami koma selama tiga hari harus tersadarkan dalam kondisi yang memprihatinkan.

Cek: Untuk yang Ketinggalan, Ini Kronologi Balapan Menteri Susi dan Sandiaga Uno di Danau Sunter

Putus harapan

Seperti dilansir Planet F1 dan The Sun, Billy harus menjalani perawatan serta pemulihan fisik dan kejiwaannya. Tim medis sudah mengusahakan yang terbaik agar kakinya bisa digunakan lagi. Sayangnya, kenyataan berkata lain. Kedua kakinya harus diamputasi, dan sepasang kaki palsu berbahan titanium harus dipasang.

Billy mengalami masa sulit selama beberapa bulan. Dia kerap mengingat peristiwa kecelakaan balapan, di mana saat itu Billy menabrak mobil pebalap lain dan membentur dinding pebatas lintasan dalam kecepatan 200 km per jam.

Di usianya yang baru saja 18 tahun, ia kini tak memiliki kaki. Ia kini harus menggunakan kursi roda, dan belajar berjalan lagi dengan kaki prostetik. Mimpinya jadi pebalap F1 seakan sirna.

“Bangun dan melihat kakiku diamputasi sangat sulit,” katanya. “Aku tau itu adalah kecelakaan fatal, tapi pada saat tabrakan aku nggak merasakan apa-apa.”

Bantuan dari pebalap F1 dan tim

All of my support and best wishes for Billy. Keep pushing flat out mate!! #BillyWhizz pic.twitter.com/SolGQ7Mlmj

— Carlos Sainz (@Carlossainz55) April 28, 2017

Untungnya, Billy memiliki banyak orang yang mendukungnya. Kecelakaan fatal Billy mengundang simpati dari para kakak seniornya di F1. Para pebalap Formula 1 saat kejadian tersebut berada di Sochi Autodrom untuk mengikuti GP Rusia, 28-30 April.

Beberapa pebalap dan tim menunjukkan dukungan mereka terhadap Billy. Berbagai komunitas balap langsung menggalang dana untuk membiayai perawatan Billy.

Empati turut ditunjukkan oleh sejumlah tim dan pebalap F1 yang sedang berada di Sochi Autodrom untuk mengikuti GP Rusia, 28-30 April. Mereka memasang stiker bertuliskan "#BillyWhizz" di beberapa tempat, termasuk di bodi mobil dan helm.

Sebuah kampanye online untuk menggalang dana untuk Billy telah mengumpulkan lebih dari £600.000 atau lebih dari Rp10 miliar. Kampanya yang dibuat di laman Just Giving tersebut menyita perhatian pebalap Formula 1 Jenson Button, yang menyumbangkan £15.000 atau Rp250 juta lebih.

Joining many others this weekend in #F1 sending our continued best wishes to Billy Monger. #BillyWhizz pic.twitter.com/3PgZ3RlNo5

— Haas F1 Team (@HaasF1Team) April 27, 2017

Sumbangan tersebut datang cepat dalam sehari terakhir dan jumlah £630.950 sudah tercapai, bahkan melewati target awal £260.000 atau hampir Rp4,5 miliar.

Pengemudi F1 Max Verstappen menyumbangkan £15.000 atau Rp250 juta lebih dan mantan rival Devlin DeFrancesco memberi sumbangan terbesar, £26.000 atau hampir Rp450 juta.

Ratusan orang mengirimkan pesan dukungan bagi remaja itu, dan tagar #billywhizz banyak dibagikan secara luas di media sosial.

Sosok yang berjasa atas kampanye ini adalah Steven Hunter, kepala tim Billy. Ia memulai pengumpulan dana untuk membantu remaja 17 tahun tersebut "kembali ke kehidupan yang penuh dan aktif". Menurutnya, masa-masa setelah kecelakaan benar-benar "menyedihkan" karena mereka sudah mengkhawatirkan kemungkinan terburuk.

Scott Mitchell dari Autosport Magazine , yang mengenal Monger sejak berusia sembilan tahun mengatakan kepada BBC Radio 5 bahwa Billy "tahu akan luka-lukanya" tapi berada dalam "kondisi yang optimistis".

"Keluarganya, teman-temannya dan anggota timnya tak menyangka sumbangan itu," katanya.

"Nggak ada yang mengatakan sesuatu yang buruk tentang Billy. Semuanya menyukai dia. Dia adalah pemuda yang luar biasa. Dia tipe karakter yang bisa bertahan."

Semangat dari Lewis Hamilton

Banyaknya dukungan untuk Billy nggak sia-sia. Pebalap muda itu perlahan bangkit, dan mau balapan lagi. Namun sosok yang paling berpengaruh atas semangatnya sepertinya adalah juara dunia F1, Lewis Hamilton.

“Lewis Hamilton mengundang aku ke British Grand Prix. Ia menang, dan itu adalah balapan yang keren,” katanya gembira.

“Aku sangat senang mengenal Lewis secara pribadi, ngasih tau dia hobi dan apa yang ingin kulakukan. Dia sangat mendukungku,” lanjutnya.

Sekitar 11 minggu setelah kecelakaan naas itu, Billy kembali di belakang setir dengan kendaraan khusus. Billy Monger menulis lewat akun Twitter-nya bahwa dia tetap akan balapan dan saat ini sedang berusaha masuk ke Formula 3.

Melihat itu, Lewis Hamilton yang dulu juga pernah menggalang dan a untuk Billy, ikut bangga.Lewat akun Twitter-nya, Lewis Hamilton me-retweet tulisan Billy.

"Aku bangga padamu," begitu yang pebalap Mercedes ini tulis di akun Twitter-nya.

Sosok Billy juga menginspirasi Lewis untuk terus jadi yang terbaik. "Orang-orang bertanya padaku dari mana aku dapat inspirasi, jawabannya adalah dari orang seperti dia (Billy) yang bisa melakukan hal-hal menakjubkan," kata Lewis Hamilton dikutip GridOto,com dari Tuttomotoriweb.

Podium perdana tanpa kaki

P3 Baby! Huge thanks to @CarlinRacing and a special mention for @Chilychilton for helping me make this possible! #BillyWhizz pic.twitter.com/HAciAQ8WaL

— billywhizz (@BillyMonger) March 31, 2018

"Beberapa bulan lalu aku nggak bisa memikirkan sesuatu yang mungkin, sekarangpun jalannya masih panjang, tapi tujuanku semakin dekat untuk tercapai," tulis Billy Monger lewat akun Twitter pribadinya, tentang keinginannya untuk balapan lagi.

Semangatnya yang besar membuahkan hasil. Ia debut di RDC British Formula 3 pada April 2018 ini, hampir setahun setelah kecelakaan yang merenggut kedua kakinya. Billy tampil baik di kualifikasi dan menempati posisi start kelima, hanya terpaut setengah detik dari peraih pole dan kampiun gokart, Clement Novalak.

Untuk balapan ini, Billy menggunakan mobil yang telah dimodifikasi. Billy mengoperasikan mobil dengan tuas pada kemudi mobilnya. Tangan kanan digunakan untuk mengatur akselerasi mobil, sementara tangan kiri digunakan untuk upshift dan downshift. Billy juga menggunakan bagian atas kaki kanannya untuk menginjak pedal rem.

Kembalinya Billy di dunia balap sangat apik, ia naik ke posisi ketiga, dan mempertahankan posisinya hingga akhir balapan meski menerima tekanan dari Tom Gamble di belakangnya.

“Kalo sebelumnya ada yang bilang aku akan berada di podium saat aku balapan lagi, aku akan bilang orang itu berbohong,” ucapnya, masih nggak percaya.

“Berada di sini dan membuktikan aku bisa berkompetisi sebenarnya udah lebih dari cukup,” lanjutnya.

Yap, Billy telah membuktikan bahwa hal apapun nggak akan bisa menghentikannya dari dunia balap. Namun, mimpinya belum berhenti di sini. Ia ingin seperti sang idola, Lewis Hamilton, yakni balapan di F1.

“F1 adalah mimpiki sejak berumur 8 tahun,” paparnya kepada BBC. “Mimpinya masih hidup, dan aku nggak merasa hal itu nggak bisa jadi nyata,” lanjutnya.

Editor : Alvin Bahar

Sumber : Hai Online

Baca Lainnya